Bisnisbandung.com - Nazaruddin Umar, tokoh yang disebut-sebut akan masuk kabinet Prabowo Subianto sebagai Menteri Agama, kembali menjadi sorotan.
Sejarahnya yang kontroversial, terutama hubungannya dengan lobi Yahudi di Amerika, menjadi perbincangan hangat di kalangan pengamat politik.
Isu ini kian menguat setelah beberapa waktu lalu terjadi kehebohan ketika intelektual Yahudi dari American Jewish Community memberikan ceramah di Masjid Istiqlal di bawah pengawasannya.
Meskipun acara tersebut akhirnya dibatalkan, Nazaruddin Umar tetap mendapat sorotan tajam dari publik, terutama karena diduga memiliki hubungan dekat dengan lobi Yahudi terbesar di Amerika, yang dikenal memiliki pengaruh kuat terhadap politik Amerika Serikat.
Baca Juga: Ekonomi dan UMKM Siap Terkerek! Haru Suandharu Usung Bandung Jadi Kota Kreatif Dunia
Hal ini memicu kekhawatiran, mengingat Amerika adalah pendukung utama Israel, terutama dalam konflik yang terus memanas dengan Palestina dan negara-negara pendukungnya.
Selain itu, Nazaruddin Umar diketahui pernah menerima beasiswa untuk mengunjungi Amerika dan bertemu dengan lembaga-lembaga lobi Yahudi selama beberapa pekan.
Fakta ini semakin memperkuat anggapan bahwa Nazaruddin Umar memiliki kedekatan dengan komunitas Yahudi di Amerika. Kendati begitu, Nazaruddin tidak pernah membantah hal tersebut.
Sejumlah kalangan Islam di Indonesia, termasuk tokoh-tokoh yang pernah menjabat sebagai imam di Masjid di New York, mengakui kedekatan Nazaruddin Umar dengan kelompok lobi Yahudi tersebut.
Baca Juga: Transportasi Terintegrasi dan Desentralisasi, Kunci Dandan Riza Atasi Masalah Kota Bandung
Hal ini menimbulkan pertanyaan di tengah rencana Prabowo Subianto untuk merangkul berbagai elemen bangsa dalam pemerintahannya, termasuk tokoh-tokoh kontroversial seperti Nazaruddin Umar.
Sementara itu, jurnalis Hersubeno Arief menggarisbawahi bahwa langkah Prabowo dalam menyusun kabinet tampak mendua, khususnya terkait dengan tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh di kalangan umat Islam.
Prabowo sebelumnya pernah berjanji akan membawa pulang Habib Rizieq Shihab jika menang di Pemilu 2019, namun hubungan keduanya merenggang setelah kekalahan Prabowo di pemilu tersebut.
Baca Juga: Calon Menteri Dilatih Fisik di Lembah Tidar, Rocky Gerung: Apa Bisa Disiplin Anggaran?