Bisnisbandung.com - Kehebohan terjadi setelah tokoh kontroversial Permadi Arya, yang lebih dikenal sebagai Abu Janda, mengaku mendapat panggilan untuk bergabung dalam kabinet presiden terpilih Prabowo Subianto.
Abu Janda, yang sebelumnya dikenal sebagai buzzer Jokowi yang beralih ke Prabowo, ia mengungkapkan dipanggil Prabowo melalui pintu belakang untuk membahas peran yang akan diembannya, dengan fokus pada isu intoleransi di Indonesia.
Pengakuan ini ia bagikan melalui akun Instagram pribadinya, memperlihatkan foto dirinya bersama Prabowo di sebuah meja makan.
Baca Juga: Hidup Berkualitas Adalah Hak Setiap Keluarga, Yena Masoem: Kami Siap Wujudkan!
Abu Janda menyertakan foto dirinya duduk bersama Pak Prabowo di meja makan, dan Pak Prabowo terlihat berbicara sementara Permadi Arya mendengarkan. Namun, kalimatnya hanya sepotong, tidak jelas utuh pembicaraannya seperti apa.
Dalam unggahannya, Abu Janda mengisyaratkan bahwa dirinya mungkin akan menjadi wakil menteri atau staf khusus yang berfokus pada penanganan masalah intoleransi, termasuk melindungi hak-hak jemaat non-Muslim yang mengalami gangguan dalam beribadah.
Dalam unggahannya di Instagram pada Selasa malam, Permadi Arya alias Abu Janda menulis "Dipanggil Pak @Prabowo ke Kertanegara tapi disuruh masuk dari pintu belakang lewat dapur supaya enggak kelihatan wartawan."
Baca Juga: Ekonomi dan UMKM Siap Terkerek! Haru Suandharu Usung Bandung Jadi Kota Kreatif Dunia
Kata dia, Pak Prabowo berkata, "Mas Permadi, tetap fokus urusin masalah intoleransi aja ya. Kalau jadi Wamen nanti, siapa yang bantu jemaat yang dibubarin ibadahnya itu?"
Hersubeno Arief seorang jurnalis FNN menilai bahwa masuknya Abu Janda dalam struktur pemerintahan Prabowo menunjukkan politik akomodasi yang berusaha merangkul berbagai latar belakang, termasuk tokoh-tokoh kontroversial.
Langkah ini dianggap sebagai strategi Prabowo untuk menjaga keseimbangan dan membangun pemerintahan yang kuat, meski ada risiko memicu kegaduhan di masyarakat.
Hersubeno Arief memperingatkan bahwa meskipun Abu Janda mungkin hanya akan menduduki posisi wakil menteri atau staf khusus, figur ini tetap membawa dampak signifikan terhadap citra dan arah pemerintahan ke depan.
Baca Juga: Calon Menteri Dilatih Fisik di Lembah Tidar, Rocky Gerung: Apa Bisa Disiplin Anggaran?
Jika ini benar, keputusan Prabowo ini menimbulkan reaksi beragam dari publik, terutama mengingat rekam jejak Abu Janda yang dikenal sering terlibat dalam perdebatan panas, termasuk soal pandangannya terhadap konflik Israel-Palestina dan keterlibatannya di komunitas yang pernah mengagumi Nazi.