Skandal "fufufafa" yang diangkat oleh Amien Rais menambah dinamika politik yang tengah berlangsung di Indonesia, terutama di tengah persiapan pelantikan Gibran sebagai wakil presiden.
Meskipun tidak semua pihak setuju dengan pandangan Amien Rais, pernyataannya menegaskan bahwa isu moral dan perilaku publik para pemimpin menjadi perhatian serius bagi sejumlah kalangan.
Publik kini menantikan bagaimana perkembangan lebih lanjut dari skandal ini serta dampaknya terhadap posisi politik Gibran dan Kaesang di masa mendatang.
Skandal "fufufafa" bukan hanya menjadi perbincangan di dunia maya, tetapi juga memicu diskusi yang lebih luas tentang etika dan tanggung jawab moral para tokoh publik.
“Entah berguru pada siapa atau mencontoh siapa, hati atau kalbu keduanya sangat keruh, kotor, dan jorok, membuat manusia normal merasa jijik,” pungkas Amien Rais.***
Baca Juga: AHY dan Gibran Dipersiapkan untuk Pilpres 2029, Rocky Gerung: Mesti Periksa Intelektualitasnya