Amien Rais Sebut ‘Fufufafa’ Sebagai Skandal Politik Terbesar dalam Sejarah Bangsa Indonesia Sejak Merdeka

Bisnisbandung.com - Amien Rais kembali menarik perhatian publik dengan pernyataannya yang kontroversial di kanal YouTube pribadinya.

 Dalam video terbarunya, tokoh politik senior ini menyebut skandal "fufufafa" sebagai skandal politik terbesar dalam sejarah Indonesia sejak kemerdekaan.

 Menurut Amien Rais, skandal ini menjerat nama  Gibran Rakabuming yang disebutnya telah menampilkan perilaku yang tidak pantas  jika memang benar ia sebaga pemilik akun kaskus ‘fufufafa’.

Baca Juga: Gebrakan BRI Bangkitkan Semangat Wirausaha Muda, Dengan Luncurkan Program BRILiaN 2024

“Saya pikir, sesungguhnya skandal politik terbesar dalam sejarah bangsa kita sejak merdeka di tahun 1945 adalah skandal politik fufufafa,” lugasnya.

“Sekarang sudah 100% jelas bahwa pemilik akun "fufu fafa" itu adalah Gibran, anak sulung Mas Mulyono,” lanjut Amien Rais.

Amien  Rais mengungkapkan bahwa Gibran  dan Kaesang melalui lelucon, sindiran, dan ekspresi yang dianggap menghina, telah menimbulkan keresahan publik.

Dia menggambarkan perilaku  mereka sebagai berlebihan dan mencerminkan sikap yang jauh dari norma-norma moral yang dijunjung tinggi dalam masyarakat.

Baca Juga: Dirut BRI Bongkar Strategi Utama Indonesia Bisa Keluar dari Middle Income Trap, Ketahanan Pangan Jadi Kunci

Pandangan Amien Rais, tindakan ini tidak hanya mencemari reputasi, tetapi juga mencoreng nilai-nilai yang dijunjung oleh bangsa Indonesia.

Pernyataan ini muncul di tengah perdebatan yang berkembang mengenai pelantikan Gibran sebagai wakil presiden terpilih.

Amien Rais juga menyinggung tuntutan yang diajukan oleh PDIP ke PTUN Jakarta untuk membatalkan pelantikan Gibran, yang akhirnya ditunda menjadi setelah pelantikan.

Keputusan ini semakin memicu perdebatan di kalangan masyarakat dan elite politik, terutama terkait legitimasi kepemimpinan Gibran di masa depan.

Baca Juga: Jokowi Mengukir Luka Sejarah Jika IKN Gagal, Eep Saefulloh Beberkan Permasalahan Proyek Ini