nasional

Ade Armando Sebut Eep Saefulloh ‘Provokator yang Dangkal’: Bilang Jokowi Presiden Paling Cemas di Indonesia

Sabtu, 5 Oktober 2024 | 20:00 WIB
Ade Armando kritik keras Eep Saefulloh (Tangkap layar youtube Cokro TV)

Bisnisbandung.com - Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di kanal YouTube Cokro TV, Ade Armando mengkritik tajam Eep Saefulloh Fatah, seorang konsultan politik, yang menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden paling cemas di Indonesia.

Menurut Ade Armando, pandangan Eep Saefulloh tersebut menunjukkan pemikiran yang dangkal dan penuh cacat logika.

“Jadi, dalam bayangan Eep, Jokowi adalah seorang presiden yang sudah begitu menikmati kekuasaan selama 10 tahun, dan kini cemas bahwa itu akan berakhir, sehingga dia akan melakukan apapun untuk mempertahankannya,” ungkapnya.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Ingatkan Prabowo Hindari Politik Bagi-Bagi Partai Jelang Akhir Masa Jabatan Jokowi

Ade Armando memaparkan bahwa Eep Saefulloh menggambarkan Jokowi sebagai sosok yang terlalu menikmati kekuasaan selama satu dekade, sehingga merasa cemas dengan akhir masa jabatannya.

“Dia jadinya sekadar berposisi sebagai provokator yang dangkal. Saya menangkap ada kebencian luar biasa dalam diri Eep terhadap Jokowi,” lugas Ade Armando.

Menurut Eep Saefulloh, Jokowi akan melakukan apa saja untuk mempertahankan posisinya. Namun, Ade  Armando menilai argumen ini tidak berdasar dan hanya menunjukkan kebencian Eep terhadap Jokowi.

Baca Juga: Terungkap Alasan Prof. Yusril Dukung Prabowo di Pilpres 2024

Ade Armando juga menyoroti sejumlah argumen yang disampaikan Eep, termasuk seruan agar Jokowi dimakzulkan dengan alasan berbagai skandal yang melibatkan penyalahgunaan kekuasaan, perubahan batas usia cawapres, hingga kebijakan yang dianggap gagal.

Eep bahkan menuding adanya kebohongan dalam survei kepuasan terhadap Jokowi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga survei terkemuka.

Ade Armando membantah klaim ini dengan menyebut data yang digunakan Eep tidak akurat dan tidak sesuai dengan metodologi survei yang kredibel.

Selain itu, Ade Armando juga mempertanyakan validitas klaim Eep terkait survei yang konon melibatkan 38.000 responden di 32 provinsi.

 Dalam pandangannya, hal ini sulit dipercaya mengingat lembaga survei biasanya hanya melibatkan ribuan responden di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Prabowo Subianto Menurut Meutya Hafid, Sosok Pemimpin yang Tegas dan Visioner

Halaman:

Tags

Terkini