Bisnisbandung.com - Prof. Ryaas Rasyid pakar pemerintahan dan ilmuwan politik melontarkan kritik tajam terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya selama 10 tahun kepemimpinan Jokowi masyarakat Indonesia telah dibohongi secara sistematis.
Selain itu Ryaas Rasyid juga menyinggung adanya konspirasi besar di balik karier politik Jokowi.
Baca Juga: Layanan Wealth Management BRI Dapatkan Pengakuan Kelas Dunia Sebagai Best Private Bank for HNWIs
“Dia (Jokowi) adalah presiden paling buruk. Selama dua periode kepemimpinannya, bangsa ini telah dibohongi. Hanya orang yang sakit jiwa yang berani membohongi rakyat seperti ini,” ujar Ryaas Rasyid yang dikutip dari youtube Abraham Samad.
Ryaas Rasyid menyebut Jokowi tidak mungkin naik dari Wali Kota, Gubernur DKI Jakarta, hingga menjadi presiden dua kali hanya karena kemampuan pribadinya.
Menurut Ryaas Rasyid ada sindikat besar yang bekerja di balik layar.
“Ada satu sindikat yang bekerja untuk memoles dia. Ini bukan soal kehebatan pribadi. Ini soal konspirasi,” tegas Ryaas Rasyid.
Ryaas Rasyid juga mengkritik proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang menurutnya bukan janji kampanye Jokowi pada 2019.
“Jokowi tiba-tiba menyatakan bahwa IKN bukan idenya. Itu sama saja dengan cuci tangan,” ujar Ryaas Rasyid.
Ia menambahkan bahwa Jokowi tidak berani bertanggung jawab atas inisiatif proyek tersebut.
Ryaas Rasyid menjelaskan "Seharusnya Jokowi lebih gentleman dan mengakui bahwa itu idenya. Tapi, sayangnya kita sia-sia berharap hal seperti itu dari beliau."
Selama dua periode Jokowi dinilai meninggalkan banyak masalah bagi rakyat.
Baca Juga: Inovasi dari Pisang: Kisah Sukses Ni Made Suryani dan Pemberdayaan UMKM oleh BRI
Artikel Terkait
Jokowi di Ujung Tanduk, Rocky Gerung: Tepuk Tangan Publik Kini Mengarah ke Prabowo
Selebriti dalam Parlemen, Zainal Arifin Mochtar Bicara Kualitas dan Dukungan
Mencuri Hak Masyarakat, Sujanarko Peringatkan Bahaya Korupsi di Indonesia!
Ikrar Nusa Bhakti: Kepemimpinan Prabowo di Bawah Bayang-Bayang Tantangan Baru
Preman Bubarkan Diskusi, Faisal Assegaf Tak Tinggal Diam Demokrasi Harus Dijaga!
Gatot Nurmantyo Ungkap Ancaman 5 Tahun Mendatang, Indonesia di Ambang Bahaya?