“Maka wajar orang-orang yang sedang menikmati kondisi sekarang ini yang akan segera berakhir mungkin merasa marah atau kecewa sehingga bertindak membabi buta,” sambungnya.
Peristiwa ini dinilai sebagai salah satu bentuk penindasan terhadap kebebasan berpendapat di Indonesia, yang menunjukkan adanya ancaman terhadap demokrasi di negara ini.
Gatot Nurmantyo juga menekankan bahwa KAMI akan terus bergerak sesuai dengan fungsi dan peran masing-masing untuk memperjuangkan kehidupan yang lebih baik bagi bangsa.***
Baca Juga: Eep Saefulloh Bongkar Data Anggota DPR Baru, Ternyata Ada Indikasi Terciptanya Dinasti Politik