Masyarakat tampaknya sudah lelah dengan ketegangan yang terus berlanjut akibat penggunaan politik identitas.
Pramono dan Rano dianggap sebagai tokoh yang netral, bebas dari sentimen kelompok tertentu, serta mampu menghadirkan kampanye yang riang dan menyatukan.
Dukungan untuk pasangan Pramono dan Rano terus meningkat, terutama karena mereka dianggap mampu menyatukan kembali Jakarta yang telah lama terbelah oleh konflik politik.
Banyak warga yang berharap pasangan ini dapat membawa perubahan positif dan mengakhiri polarisasi yang merugikan.
Dalam konteks Pilkada yang semakin dekat, pasangan Pramono-Rano untuk sebagian orang dianggap sebagai pilihan yang tepat untuk memimpin Jakarta dengan visi yang inklusif dan program-program yang jelas bermanfaat bagi masyarakat luas. Namun elektabilitas RK-Suswono masih lebih unggul.***
Baca Juga: Meninggalkan Jabatan untuk Kebangkitan PDI-P, Arteria Dahlan Mundur dari DPR