Bisnisbandung.com - Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo kembali mencuri perhatian publik dengan pernyataannya mengenai cara raja Jawa mengendalikan aparatur negara.
Gatot Nurmantyo mengungkapkan bahwa sistem pengendalian yang diterapkan oleh raja-raja di Jawa memiliki kedalaman yang perlu dipahami dalam konteks kekuasaan dan legitimasi.
Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa dalam tradisi kerajaan Jawa, kekuasaan raja tidak hanya bersifat politik tetapi juga spiritual.
Dikutip dari youtube Refly Harun, Gatot Nurmantyo menjelaskan "Raja adalah simbol kekuasaan yang mendapatkan legitimasi dari rakyat dan juga dari Tuhan,"
Menurutnya pengendalian aparatur negara oleh raja berlangsung melalui jaringan kekuasaan yang sangat kuat yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Dia menambahkan "Raja mengandalkan pendekatan yang bersifat kultural dan religius untuk memengaruhi aparat negara."
Gatot Nurmantyo menekankan "Hal ini membuat aparatur negara merasa terikat untuk mendukung kebijakan raja meskipun kadang bertentangan dengan kepentingan rakyat."
Hal ini terlihat dari bagaimana raja dapat memobilisasi dukungan massa untuk kepentingan pribadinya.
Dalam konteks modern, Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa pola kontrol ini masih relevan dan dapat diamati dalam politik Indonesia saat ini.
Ia mencontohkan beberapa pemimpin daerah yang menggunakan pendekatan serupa untuk mempertahankan kekuasaan mereka.
"Kita bisa melihat bagaimana sejumlah kepala daerah masih menerapkan pola-pola lama dalam pengelolaan kekuasaan," ujarnya.
"Kita perlu memahami bahwa kekuasaan harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat, bukan hanya kepada mereka yang berada di dalam lingkaran kekuasaan," tegas Gatot Nurmantyo.