Bisnisbandung.com - Isu pemindahan ibu kota nusantara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan masih menjadi perbincangan hangat di kalangan publik.
Pengamat politik Hendri Satrio menyoroti kebingungan yang dialami Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menentukan langkah-langkah terkait IKN.
Menurutnya sikap galau Jokowi yang muncul belakangan ini seharusnya sudah ada sejak awal.
Dikutip dari youtube Indonesia Lawyers Club, Hendri Satrio menjelaskan "Jokowi seharusnya bisa lebih realistis dalam mengomunikasikan kapan IKN akan selesai."
"Jangan hanya mengumbar target yang terlalu ambisius seperti Desember 2024," ungkap Hendri Satrio.
Hendri Satrio menilai langkah-langkah yang diambil Jokowi untuk meyakinkan publik.
Seperti mengumpulkan gubernur-gubernur seluruh Indonesia dan membawa tanah dari berbagai provinsi hanya menjadi simbolis belaka.
"Aksi mengumpulkan tanah dari berbagai daerah itu terkesan mistis, seolah-olah bisa menjamin keberhasilan IKN padahal hingga kini tidak ada progres yang nyata," tambahnya.
Lebih lanjut ia menekankan bahwa IKN tidak hanya tentang perpindahan fisik Presiden tetapi juga melibatkan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Hendri Satrio menyarankan agar Jokowi meminta dukungan Prabowo Subianto sebagai presiden berikutnya untuk melanjutkan rencana IKN agar tidak menjadi ibu kota yang "artifisial."
Hendri Satrio menekankan "Jokowi perlu mengakui bahwa ada banyak tantangan dan harapan yang belum terwujud."
"Jika dia tidak terburu-buru dalam mencabut status Jakarta sebagai ibu kota, mungkin masih ada waktu untuk merancang rencana yang lebih matang," jelasnya.