nasional

Pelanggaran HAM di Era Jokowi, Amien Rais Ungkit Kembali Kematian Laskar FPI

Rabu, 25 September 2024 | 19:35 WIB
Amien Rais (Tangkap layar youtube Amien Rais Official)

Bisnisbandung.com - Amien Rais melontarkan kritik tajam terhadap pemerintahan Presiden Jokowi, kali ini dengan menyoroti kembali kasus kematian enam anggota Laskar FPI di KM 50 Cikampek.

Dalam unggahan di kanal YouTube pribadinya, Amien Rais  mengaitkan peristiwa tersebut dengan tindakan kekuasaan yang menurutnya melanggar hak asasi manusia, termasuk ‘unlawful killing’ atau ‘extrajudicial killing’.

“Sebagian besar ahli hukum menyatakan bahwa pembunuhan keji tersebut, dalam istilah hukum, merupakan ‘unlawful killing’ atau ‘extra judicial killing’,” kata Amien Rais.

Baca Juga: Nasib Gibran dan Jokowi di Ujung Tanduk, Rocky Gerung: PDIP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo

 Kasus ini telah menuai perhatian luas, dan Amien Rais menegaskan bahwa pembunuhan ini menjadi bagian dari pelanggaran serius yang terjadi di era pemerintahan Jokowi.

Amien Rais juga menyinggung tantangan sumpah mubahalah yang diajukan oleh Gus Nur, salah satu kritikus pemerintahan, sebagai bentuk pertaruhan spiritual untuk mencari kebenaran terkait peristiwa tragis tersebut.

“Kritik mereka menyangkut kematian enam anak muda laskar FPI yang dilenyapkan oleh aparat di KM 50 Cikampek,” ungkapnya dilansir dari kanal youtube pribadinya.

“Gus Nur menantang rezim untuk melakukan sumpah mubahalah, dengan permohonan kepada Allah agar siapa yang salah atau berdosa dilaknat sampai tujuh turunan, sebuah langkah yang cukup ekstrem,” lanjutnya.

Baca Juga: Menjelang Lengser, Jokowi Hadapi Serbuan Caci Maki! Mahfud MD Buka Suara

Gus Nur, bersama Bambang Tri Mulyono, yang juga dikenal vokal dalam mengkritik rezim, sering tampil dalam berbagai video yang menyuarakan kritik terhadap pemerintah.

Tantangan mubahalah ini, menurut Amien Rais, menjadi salah satu langkah ekstrem yang membuat Jokowi merasa tidak nyaman.

Selain itu, Amien  Rais menyebut adanya rumor yang beredar bahwa perintah untuk membunuh para anggota Laskar FPI datang dari pejabat tinggi pemerintahan.

Meskipun belum ada bukti konkret, spekulasi ini terus berkembang dan menjadi bahan diskusi di kalangan masyarakat.

Baca Juga: Mandat Rakyat, Prabowo Siap Hapus Kemiskinan dan Perangi Korupsi

Halaman:

Tags

Terkini