Menurut Mahfud MD situasi ini menunjukkan bahwa demokrasi Indonesia telah dikooptasi oleh kartel politik yang saling berbagi kekuasaan.
"Partai-partai politik bergabung dan mengatur kekuasaan di antara mereka, sementara yang di luar dikeroyok dan tidak diberi kesempatan," tambahnya.
Menurut Mahfud MD partai-partai besar mengunci partai-partai lain dari persaingan politik.
Baca Juga: Cari tahu Rahasia Kesehatan dan Kecantikan Alami Kulit dan Rambut ada di Lidah Buaya
"Mereka membagi wilayah kekuasaan, seperti mengatakan ‘kamu ambil Jakarta nanti saya ambil Medan’ begitu terus sampai ke daerah-daerah," ungkapnya.
Menurut Mahfud MD praktik semacam ini merusak demokrasi karena membatasi peluang bagi partai-partai lain untuk berkompetisi secara sehat.
"Kalau situasi ini terus berlanjut negara kita bisa semakin jauh dari prinsip demokrasi yang sesungguhnya," tutupnya.***