Menurut Mahfud MD situasi ini menunjukkan bahwa demokrasi Indonesia telah dikooptasi oleh kartel politik yang saling berbagi kekuasaan.
"Partai-partai politik bergabung dan mengatur kekuasaan di antara mereka, sementara yang di luar dikeroyok dan tidak diberi kesempatan," tambahnya.
Menurut Mahfud MD partai-partai besar mengunci partai-partai lain dari persaingan politik.
Baca Juga: Cari tahu Rahasia Kesehatan dan Kecantikan Alami Kulit dan Rambut ada di Lidah Buaya
"Mereka membagi wilayah kekuasaan, seperti mengatakan ‘kamu ambil Jakarta nanti saya ambil Medan’ begitu terus sampai ke daerah-daerah," ungkapnya.
Menurut Mahfud MD praktik semacam ini merusak demokrasi karena membatasi peluang bagi partai-partai lain untuk berkompetisi secara sehat.
"Kalau situasi ini terus berlanjut negara kita bisa semakin jauh dari prinsip demokrasi yang sesungguhnya," tutupnya.***
Artikel Terkait
Selamat Ginting Mengungkap Mulyono Sosok Misterius di Balik Kebijakan yang Tak Wajar
Sutiyoso Serukan Jenderal TNI Bersatu Dukung Prabowo-Gibran, Saatnya Rapatkan Barisan!
Resmi! Partai Buruh Dukung Prabowo, Ini 6 Tuntutan Pentingnya
Heboh! Data NPWP 6 Juta Orang Bocor, Sri Mulyani Tegaskan Kemenkeu Akan Segera Tindak Lanjut
Dugaan Suap dan Gratifikasi, Mochammad Jasin Tantang KPK untuk Tindak Keluarga Jokowi
Jokowi Kembali Buka Ekspor Pasir laut, Rocky Gerung Sebut Ini Langkah Merusak di Penghujung Jabatan