Bisnisbandung.com - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyatakan kekhawatirannya terhadap arah politik Indonesia yang semakin menunjukkan gejala otoritarianisme.
Menurut Mahfud MD ada tanda-tanda bahwa Indonesia mulai menjauh dari prinsip-prinsip demokrasi yang sesungguhnya.
"Demokrasinya sekarang main-main cenderung ke arah otoritarian. Terutama di kalangan elit politik," ujar Mahfud MD yang dikutip dari youtube tvasuransi.
Baca Juga: Cara Mengatasi Kartu ATM BRI Terblokir Tanpa Harus ke Bank, Aman dan Mudah!
Mahfud MD juga menyoroti proses legislasi yang menurutnya tidak berjalan konsisten dan adil.
"Beberapa undang-undang bisa disahkan dalam waktu sehari, padahal tidak pernah dibahas sebelumnya. Sementara undang-undang lain bisa tertahan bertahun-tahun," katanya.
Ia mencontohkan kejadian pada 21 Agustus di mana undang-undang yang baru dibahas seharian langsung disahkan memicu demonstrasi besar-besaran.
Mahfud MD menilai adanya perubahan undang-undang secara sepihak dan konservatif menjadi salah satu indikasi lemahnya mekanisme checks and balances di Indonesia.
Baca Juga: Cara Membuat Komentar Biru di TikTok yang Lagi Tren, Simak Tipsnya!
Lebih lanjut Mahfud MD menyoroti adanya kecenderungan untuk melemahkan lembaga-lembaga politik dan penegak hukum.
"Lembaga-lembaga ini dikooptasi oleh kekuasaan, sehingga terjadi degradasi atas prinsip negara hukum," tegasnya.
Ia menyebutkan bahwa kondisi tersebut mengakibatkan lembaga-lembaga tersebut kehilangan independensinya dan justru memperkuat posisi oligarki.
Mahfud MD juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa Indonesia bisa berubah menjadi negara kleptokrasi, di mana korupsi merajalela dan negara hanya dikuasai oleh sekelompok kecil orang yang punya kekuatan modal.
"Kleptokrasi itu seperti penyakit. Orang ingin mencuri meski sudah punya banyak," jelasnya.
Baca Juga: Saat Rasa Cemas Melanda, Ini Yang Harus Dilakukan!
Artikel Terkait
Selamat Ginting Mengungkap Mulyono Sosok Misterius di Balik Kebijakan yang Tak Wajar
Sutiyoso Serukan Jenderal TNI Bersatu Dukung Prabowo-Gibran, Saatnya Rapatkan Barisan!
Resmi! Partai Buruh Dukung Prabowo, Ini 6 Tuntutan Pentingnya
Heboh! Data NPWP 6 Juta Orang Bocor, Sri Mulyani Tegaskan Kemenkeu Akan Segera Tindak Lanjut
Dugaan Suap dan Gratifikasi, Mochammad Jasin Tantang KPK untuk Tindak Keluarga Jokowi
Jokowi Kembali Buka Ekspor Pasir laut, Rocky Gerung Sebut Ini Langkah Merusak di Penghujung Jabatan