nasional

Dukungan Said Didu untuk Politik Dinasti Memicu Kewaspadaan Prabowo terhadap Mulyono

Jumat, 6 September 2024 | 06:00 WIB
pengamat politik Said Didu (dok youtube Bambang Widjojanto )


Bisnisbandung.com - Isu politik dinasti kembali mencuat ke permukaan dengan bocornya pernyataan kontroversial dari Said Didu yang diduga mendukung praktik tersebut.

Selain itu meurut Said Didu, Prabowo Subianto mulai melawan skenario yang melibatkan nama Mulyono yang berpotensi mengubah peta politik nasional.

Said Didu mantan Sekretaris Kementerian BUMN yang kini dikenal sebagai pengamat politik membuat gebrakan dengan pernyataan yang menimbulkan spekulasi.

Baca Juga: Damai Dan Bahagia Seiring Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia

Dikurip dari youtube Bambang Widjojanto, Said Didu disebut-sebut memberikan dukungan implisit terhadap politik dinasti.

Hal ini muncul dari tanggapannya yang dianggap memberikan legitimasi pada praktek politik yang sering dikritik publik.

"Saya rasa politik dinasti bukanlah sesuatu yang harus dihindari sepenuhnya. Selama prosesnya transparan dan adil, kenapa tidak?" ujar Said Didu.

Selain itu menurut Said Didu, Prabowo Subianto mulai mengambil sikap terhadap skenario yang dikaitkan dengan Mulyono.

Mulyono yang dikenal sebagai salah satu pemain kunci dalam beberapa skenario politik di Indonesia dikabarkan terlibat dalam perencanaan yang melibatkan pengaturan kekuasaan di berbagai level.

Baca Juga: Paus Fransiskus Pilih Menginap Tiga Malam di Kedubes Vatikan

Menurut Said Didu, Prabowo merasa ada ancaman terhadap stabilitas politik dan keadilan dalam skenario yang melibatkan Mulyono.

"Prabowo tampaknya mulai menentang pengaturan politik yang dinilai bisa merugikan kepentingan rakyat dan demokrasi," ujarnya.

Ketegangan ini menggambarkan dinamika politik yang semakin rumit di Indonesia di mana para tokoh politik berusaha mempertahankan posisi dan kekuasaan mereka dalam situasi yang terus berubah.

Politik dinasti yang mendapat dukungan dari Said Didu bisa memperkuat dominasi keluarga-keluarga tertentu dalam politik Indonesia.

Baca Juga: Selama Misa Paus , Kemenag menghimbau bahwa semua stasiun TV menyiarkan Adzan menggunakan Running Text

Halaman:

Tags

Terkini