Bisnisbandung.com - Aktivis politik Faizal Assegaf kembali melontarkan kritik pedas terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Kali ini Faizal Assegaf menyoroti pernyataan yang dianggapnya sebagai upaya memaksakan kekuasaan dengan cara yang tidak sesuai dengan nilai-nilai demokrasi.
Faizal Assegaf menyinggung soal keputusan politik terkait Gibran Rakabuming yang disebutnya sebagai "harga mati" oleh lingkaran kekuasaan.
Baca Juga: 5 Cara Mencuci Otak atau Brainwash
Menurutnya keputusan tersebut mencerminkan sikap kekuasaan yang memaksakan kehendak dengan pendekatan premanisme.
Dikutip dari youtube Indonesia Lawyers Club, Faizal Assegaf menjelaskan "Sikap ini sudah disimpulkan oleh banyak kalangan, baik akademisi, jurnalis, maupun elemen rakyat sebagai pendekatan yang sangat amoral."
"Ini bukan lagi masalah politik biasa tetapi sudah menyentuh moralitas bangsa," kata Faizal Assegaf.
Faizal Assegaf juga mengkritik keras pernyataan yang menganggap Presiden Jokowi sebagai "Raja Jawa".
Menurutnya pernyataan tersebut menunjukkan bahwa ada upaya untuk mengubah Indonesia menjadi semacam kerajaan.
Faizal Assegaf menilai di mana kekuasaan dipegang oleh satu kelompok tanpa ruang bagi demokrasi.
Faizal Assegaf menekankan "Ini negara demokrasi, bukan negara kerajaan. Kita tidak boleh membiarkan ruang demokrasi diambil alih oleh segelintir orang yang merasa berkuasa."
"Demokrasi harus tetap menjadi sarana kompetisi politik yang sehat dan damai," tegasnya.
Lebih lanjut Faizal Assegaf mendesak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu mempertahankan demokrasi.
Baca Juga: Sorotan Erina Istri Kaesang Pergi ke AS Gunakan Private Jet ditengah Gerakan Peringatan Darurat