nasional

Sekjen PDIP Hasto Salah Konteks Soal Video Jokowi Intimidasi Lawan Politiknya, Istana Sebut Itu Fitnah

Minggu, 18 Agustus 2024 | 16:00 WIB
Jokowi (Tangkap layar youtube Hersubeno Point)

Bisnisbandung.com - Baru-baru ini, pernyataan Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menarik perhatian publik setelah beredarnya video pengakuannya.

Dalam video tersebut, Hasto mengklaim memiliki bukti kuat berupa rekaman yang menunjukkan Presiden Jokowi berencana menggunakan aparat penegak hukum seperti KPK, Kejaksaan, hingga Kepolisian untuk "menggigit" lawan-lawan politiknya.

 Klaim ini menciptakan gelombang spekulasi, terutama terkait perubahan sikap Partai Nasdem yang batal mendukung Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Juga: Prabowo Menjadi Presiden Boneka di Bawah Bayang Jokowi, Eep Saefulloh: Tidak Mungkin

Hasto menyebutkan bahwa perubahan sikap Nasdem terkait pencalonan Anies berkaitan dengan tekanan dari Presiden Jokowi.

“Hal ini tampaknya oleh Hasto dikaitkan dengan perubahan sikap dari Partai Nasdem yang batal mengusung Anies Baswedan,” papar Hersubeno Arief dilansir dari kanal youtube pribadinya.

Namun, klaim ini segera mendapat bantahan dari pihak Istana. Menurut mereka, Hasto salah menafsirkan konteks dari video yang dimaksud.

Video tersebut bukanlah rekaman rahasia, melainkan rekaman lama dari Rakornas Indonesia Maju yang diadakan di Sentul City pada 13 November 2019, dan sudah beredar selama empat tahun.

Baca Juga: Indonesia is Not For Sale, Merdeka! : Pesan Warga Kaltim Korban IKN Pada Saat Momentum HUT RI ke-79

Pernyataan Hasto tersebut juga menimbulkan asumsi bahwa Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem, menerima tekanan dari Jokowi sehingga harus meralat dukungannya terhadap Anies.

 Padahal, menurut pernyataan  Surya Paloh sendiri, keputusan untuk menarik dukungan terhadap Anies lebih didasarkan pada pertimbangan bahwa ini bukan waktu yang tepat bagi Anies untuk maju dalam Pilkada Jakarta.

 Selain itu, dukungan dari partai politik lain yang sebelumnya mengusung Anies, seperti PKS, juga semakin surut.

Menanggapi klaim tersebut, jurnalis senior Hersubeno Arief memberikan pandangannya bahwa Hasto tampaknya salah menafsirkan situasi yang ada.

Baca Juga: Di Ujung Pemerintahan, Amien Rais Peringatkan Jokowi: 'Jangan Lupa Akhir dari Akrobat Politik'

Halaman:

Tags

Terkini