Bisnisbandung.com - Amien Rais kembali melontarkan kritik pedas terhadap Presiden Jokowi terkait kebijakan pemindahan ibu kota negara.
Dalam pernyataannya, Amien Rais mempermasalahkan Jokowi yang tidak menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) terkait pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Padahal Jokowi merupakan penggagas utama ide tersebut, dan masa jabatannya akan berakhir dalam hitungan hari.
“Jokowi tidak bersedia menandatangani surat Keputusan Presiden (Keppres) pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kaltim,” ujarnya di kanal youtube pribadinya.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Mundur, Isu Reshuffle Kabinet Muncul, Hendri Satrio Menduga Adanya Skenario
“Padahal kita tahu bahwa Jokowi adalah politikus sontoloyo yang punya gagasan awal dan mempertahankan gagasan pemindahan ibu kota kita dari Jakarta ke Kaltim,” sambungnya.
Amien Rais melihat langkah ini sebagai bentuk tekanan terhadap Prabowo Subianto agar natinya presiden terpilih tersebut yang mengesahkannya.
Dan hal itu menurutnya membuat Prabowo nantinya akan mengubah alur yag diinginkan Jokowi, karena ia tidak berniat untuk melanjutkan proyek pemindahan ibu kota secara terburu-buru.
“Tentu saja, Presiden Prabowo sulit untuk mengelak. Sementara ini diiyakan dulu, tetapi begitu selesai dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober nanti, saya yakin alur cerita politik Indonesia bisa berubah drastis,” lugasnya.
Baca Juga: Singgung Nasib Golkar, Deddy Sitorus: Untung Kita Banteng Bukan Pohon
Namun, Amien Rais memprediksi bahwa setelah dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober mendatang, Prabowo akan memiliki kesempatan untuk mengevaluasi seluruh kebijakan yang diambil selama 10 tahun kepemimpinan Jokowi.
Mantan ketua MPR itu menekankan bahwa dengan kendali penuh atas seluruh mesin birokrasi, kekuatan militer, dan jaringan intelijen, Prabowo akan dapat mengambil alih kekuasaan sepenuhnya dan melakukan perubahan drastis di berbagai sektor.
Selain lanjut, Ia menyinggung bahwa Prabowo nantinya akan membentuk Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang baru, tanpa campur tangan dari Jokowi.
Baca Juga: Kalkulasi Pilkada Jakarta Semakin Rumit, Rocky Gerung Sebut Ini untuk Memenangkan Kaesang
Artikel Terkait
M. Qodari: Apakah Mundurnya Airlangga Pertanda Perpecahan Koalisi Jokowi-Prabowo?
Jokowi Susah-Susah Saya Menikmati Pertama, Prabowo Janji Percepat Pembangunan IKN
Airlangga Dianggap Berbahaya, Tonanda Putra: Jokowi Butuh Golkar untuk Hadang Prabowo
Jokowi Bidik Golkar, Nino Histiraludino: Prabowo Tak Akan Tinggal Diam!
Prof. Ikrar Nusa Bhakti: Akuisisi Golkar Mestinya Jadi Tamparan Buat Prabowo!
Jokowi Intervensi Partai-Partai Besar, Rocky Gerung: Apakah Prabowo Akan Meneruskan Koalisi?