Bisnisbandung.com - Deddy Sitorus, seorang politisi PDI Perjuangan memberikan pandangannya yang tajam dalam program Indonesia Lawyers Club.
Membahas mengenai nasib Golkar yang diisukan mengalami keretekan hingga membuat Airlangga Hartarto harus mengundurkan diri secara tiba-tiba menjelang Pilkada.
Politisi PDI Perjuangan tersebut mengungkap perihal partainya yang tidak akan bisa tumbang oleh tukang kayu.
Dalam diskusi tersebut, Deddy menyinggung pernyataan dari pengamat politik, Qodari, yang membandingkan kekuatan pohon besar dengan kemampuan tukang kayu yang dapat menumbangkannya.
Baca Juga: Diblokir di Indonesia, Binance Resmi Meluncur di India dengan Akses Penuh
Hal ini menggambarkan pesan tersirat bahwa Golkar telah dikuasai oleh Jokowi, itulah yang disampaikan oleh Qodari dan disinggung Deddy Sitorus.
Menurut Deddy Sitorus, dinamika politik yang terjadi saat ini bukanlah hasil dari strategi jenius, melainkan lebih banyak didorong oleh kenekatan dan hasrat untuk mempertahankan kekuasaan.
“Jadi, Anda jangan membayangkan semua ini adalah sesuatu yang jenius. Semua nanti reshuffle kek, Pilkada kek, enggak ini modalnya kenekatan kok. Atraksi penegak hukum, atraksi PJ segala macam nanti, mah, enggak ada otak-atik, ini modalnya kenekatan,” tegasnya.
Baca Juga: Ono Surono Ingin 5 Partai Head to Head Lawan KIM di Pilgub Jabar
Ia menyatakan bahwa reshuffle kabinet, pemilihan kepala daerah, dan berbagai atraksi politik lainnya hanyalah bagian dari permainan yang didasari oleh syahwat kekuasaan, bukan kepentingan bangsa.
Deddy Sitorus juga menekankan bahwa pertarungan yang sedang berlangsung bukan sekadar antara PDI Perjuangan dan pemerintah, tetapi lebih kepada pertarungan untuk menentukan masa depan politik setelah 20 Oktober nanti.
Menurutnya, ini adalah pertarungan antara Presiden Jokowi dan Prabowo, di mana masa depan politik keduanya dipertaruhkan.
Deddy Sitorus menegaskan bahwa pertarungan ini akan menentukan apakah Jokowi dapat tetap menjadi "kingmaker" dan seberapa jauh Prabowo dapat dikendalikan.
Baca Juga: Analisa Tentang Jokowi dan Airlangga, Simbiosis Mutualisme, Golkar Menang Banyak!