Bisnisbandung.com - Kabar mengejutkan datang dari dunia media, Majalah Tempo yang terkenal dengan liputan kritisnya, tiba-tiba menghilang dari pasaran setelah memuat cover story tentang 10 tahun pemerintahan Presiden Jokowi.
Langkah ini memicu spekulasi Rocky Gerung mengenai siapa yang mungkin berada di balik tindakan tersebut.
Menurut Rocky Gerung sebelumnya Tempo mempublikasikan edisi spesial yang mengeksplorasi berbagai isu kontroversial terkait pemerintahan Jokowi.
Baca Juga: Rumah Milea yang Menjadi Spot Foto Favorit Kini Telah Dilarang
Dalam edisi ini, Tempo mengungkap berbagai dosa politik yang diduga dilakukan selama dekade kepemimpinan Jokowi.
Tak lama setelah terbit edisi cetak Tempo hilang dari pasaran.
Namun untuk mengimbangi langkah tersebut Tempo membuka akses digitalnya secara gratis kepada publik.
Rocky Gerung pengamat politik dan kritikus pemerintah mencurigai bahwa penghilangan Tempo dari pasaran mungkin tidak hanya soal kebetulan.
Menurutnya ada kemungkinan kuat bahwa tindakan ini dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang merasa terganggu dengan isi majalah tersebut.
Dikutip dari youtube pribadinya, Rocky Gerung mengatakan "Ini bisa jadi upaya dari pihak-pihak yang merasa terganggu dengan kritik yang disampaikan Tempo."
"Apakah itu dari kubu pemerintah atau lawan politik, masih harus diteliti lebih lanjut," ujar Rocky Gerung.
Kehilangan Tempo dari peredaran cetak menimbulkan perdebatan tentang kebebasan pers di Indonesia.
Dengan semakin banyaknya informasi yang dapat diakses melalui internet penghapusan edisi cetak dianggap tidak dapat sepenuhnya menghentikan penyebaran informasi.