"Majalah Tempo mungkin hilang dari rak-rak toko, tapi akses digitalnya memungkinkan publik untuk tetap mendapatkan informasi yang relevan," tambah Rocky Gerung.
Tempo diketahui kerap mengkritik pemerintahan Jokowi, terutama dalam hal isu-isu politik dan kebijakan.
Penghilangan edisi cetak ini dianggap sebagai indikasi bahwa kritik terhadap pemerintah semakin tidak bisa ditolerir.
"Ini menunjukkan adanya ketidaknyamanan dari pihak penguasa terhadap kritik yang disampaikan media. Namun, dengan adanya akses digital, masyarakat tetap bisa mengakses informasi dan terus berdiskusi," pungkas Rocky Gerung.***
Artikel Terkait
Siapa Pengganti Airlangga Hartarto? Adies Kadir: Semua Waketum Punya Kesempatan!
Respon Megawati Atas Mundurnya Airlangga Hartarto, Apa yang Sebenarnya Terjadi di Golkar?
Jokowi Gak Peduli Rakyat Kelaparan, Rocky Gerung: Anggap Wajar Anggaran Upacara Di IKN Bengkak
Polemik Ucapan Luhut, Rocky Gerung: Mengapa Jokowi Sudah Dapat 'Selamat Jalan' Sebelum Lengser?
Rakyat Dipaksa Lihat Survei, Adian Napitupulu: Bukan Isi Otak!
Foto Gibran Menjadi Ketum Golkar Beredar, Hasto Kristiyanto: Jangan Biarkan Partai Diperalat!