Bisnisbandung.com - Penyelenggaraan Upacara HUT RI ke-79 di Ibu Kota Nusantara (IKN) memunculkan ironi yang cukup mengejutkan.
Meski pemerintah mengerahkan peserta dalam jumlah besar dari Jakarta untuk merayakan kemerdekaan tapi warga sekitar IKN ternyata dilarang untuk ikut serta dalam upacara tersebut.
Hal ini menjadi sorotan tajam dari berbagai pihak, termasuk pengamat politik Rocky Gerung.
Baca Juga: Hidangan Sehat dari Berbagai Negara yang Wajib Dicoba
Rocky Gerung menyebutkan bahwa kebijakan tersebut menciptakan ketidakadilan dan menunjukkan adanya diskriminasi.
"Ironis sekali, di saat kita berusaha merayakan kemerdekaan dengan semangat kebangsaan justru warga sekitar IKN yang seharusnya menjadi bagian dari perayaan tersebut malah dilarang ikut serta," ujar Rocky Gerung yang dikutip dari youtube pribadinya.
Menurut Rocky Gerung kebijakan ini tampak mengabaikan hak-hak dasar warga negara untuk berpartisipasi dalam upacara kemerdekaan.
Rocky Gerung menekankan "Upacara bendera seharusnya adalah hak semua warga negara bukan hanya untuk pejabat dan peserta dari luar daerah."
"Apalagi ini adalah momen penting yang seharusnya dirayakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat," tambahnya.
Baca Juga: Menu Makan Siang Sekolah dari Berbagai Negara di Dunia
Kritik juga diarahkan pada dugaan bahwa larangan ini mungkin terkait dengan upaya untuk menyembunyikan kondisi sebenarnya dari IKN yang belum sepenuhnya siap.
"Ada kekhawatiran bahwa pembatasan ini dilakukan agar warga tidak dapat memfoto dan membagikan kondisi IKN yang mungkin belum sesuai harapan," jelas Gerung.
Sementara itu, Presiden Jokowi dan pemerintahannya mengklaim bahwa persiapan untuk perayaan kemerdekaan di IKN sudah maksimal.
Namun ketidakpuasan warga dan pengamat terhadap cara penyelenggaraan acara ini menunjukkan adanya ketimpangan dalam pelaksanaan kebijakan.
Baca Juga: Tips dan Manfaat Public Speaking