Bisnisbandung.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini meminta maaf kepada masyarakat Indonesia.
Jokowi meminta maaf atas segala kesalahan yang terjadi selama 10 tahun masa jabatannya.
Namun permintaan maaf ini mendapat tanggapan kritis dari politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Dedi Sitorus.
Menurut Dedi Sitorus permintaan maaf Jokowi ini hanyalah sebuah sandiwara dan tidak mencerminkan ketulusan yang sejati.
Dedi Sitorus mengungkapkan kecurigaannya terhadap motif di balik permintaan maaf Jokowi.
Ia merasa bahwa pernyataan maaf tersebut tidak lebih dari sekadar formalitas tanpa adanya tindakan konkret yang menyusul.
Dikutip drai youtube merdekadotcom, Dedi Sitorus mengatakan "Jangan hanya omong kosong. Permintaan maaf itu harus diikuti dengan tindakan nyata."
Baca Juga: Menurut Psikologi Inilah 5 Tanda Orang Lain Tidak Menyukai Kamu
Sebagai bentuk tantangan kepada Jokowi, Dedi Sitorus meminta agar presiden mencabut aturan-aturan yang dianggap telah menimbulkan penderitaan bagi rakyat.
Menurutnya ini adalah langkah yang harus diambil untuk menunjukkan bahwa permintaan maaf Jokowi bukan sekadar lip service.
"Jika Jokowi benar-benar tulus maka buktikan dengan mencabut kebijakan yang merugikan rakyat," ujarnya.
Dedi Sitorus juga mengingatkan publik untuk tidak mudah terbuai oleh permintaan maaf yang tidak disertai dengan perubahan nyata.
Ia menilai bahwa tindakan nyata lebih penting daripada sekadar kata-kata.