nasional

Jokowi Terus-Menerus Pencitraan Sebagai Pengalihan Masalah, Rocky Gerung: Betul-betul Tukang Sulap

Jumat, 2 Agustus 2024 | 21:45 WIB
Foto bersama Presiden Jokowi dan para Influencer (Dok X@Muhammad Said didu)

Bisnisbandung.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi sorotan setelah mengundang sejumlah influencer ke Ibu Kota Negara (IKN) baru.

 Langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi pencitraan untuk mengalihkan perhatian dari berbagai masalah krusial yang dihadapi Indonesia saat ini.

Pengamat politik Rocky Gerung mengkritik langkah ini dengan menyebutkan bahwa manajemen politik Jokowi tidak menunjukkan perubahan signifikan.

Dalam video terbaru di kanal YouTube pribadinya, Rocky Gerung menyebutkan bahwa tindakan Jokowi hanya “tukang sulap” yang mencoba menciptakan kesan bahwa tidak ada masalah ekonomi atau politik.

Baca Juga: Pengakuan Ibu Pemilik Kos Penemuan Korban Mahasiswa Universitas Siliwangi Tasikmalaya

“Ini yang betul-betul tukang sulap itu kan, jadi seolah-olah tidak ada problem dengan keadaan ekonomi, tidak ada problem dengan hiruk pikuk politik,” ujarnya.

Rocky Gerung menilai bahwa Jokowi datang ke IKN dengan membawa “pasukan pencitraan” dan mengklaim bahwa manajemen politik Jokowi tidak berubah.

 “Jadi Jokowi datang ke IKN membawa pasukan pencitraan dia. Jadi kalau kita lihat dari segi manajemen politik, Jokowi enggak berubah, jadi sense of crisis itu tidak ada pada dia,” tegasnya.

Menurutnya, lembaga survei terpercaya mulai menunjukkan bahwa Indonesia kembali menghadapi jebakan deindustrialisasi dan gangguan dalam perencanaan tenaga kerja.

Baca Juga: Kronologis Kasus Mahasiswa Universitas Siliwangi Tasikmalaya yang Ditemukan MD

 “Sementara seluruh lembaga survei yang betul-betul bermutu, yang biasanya datang dari tradisi bisnis murni, itu mulai memperlihatkan betapa Indonesia itu mulai masuk lagi dalam jebakan deindustrialisasi, betapa gangguan-gangguan sistemik di dalam perencanaan tenaga kerja itu akhirnya berantakan,” jelas Rocky.

Rocky juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap masa depan pemuda Indonesia yang merasa tidak peduli dengan IKN karena kekhawatiran mengenai masa depan ekonomi mereka.

“Jadi Jokowi tetap berharap atau tetap memastikan harapan dia untuk memuliakan IKN sementara ada kira-kira 60 juta pemuda Indonesia yang enggak peduli dengan IKN karena mereka mulai berpikir tentang masa depan mereka yang kehilangan kemampuan untuk mengumpulkan uang demi membentuk keluarga, demi mencicil barang-barang primer,” katanya.

Baca Juga: Saya Tidak Sempurna, Jokowi Minta Maaf Jelang Akhir Jabatan

Halaman:

Tags

Terkini