Bisnisbandung.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengejar investor untuk proyek Indonesia Maju, kali ini dengan mengunjungi Abu Dhabi.
Langkah ini dilakukan dalam upaya memperkuat hubungan bilateral serta menarik investasi besar-besaran untuk proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
Anthony Budiawan analis ekonomi mengkritik keputusan Presiden Jokowi ini.
Baca Juga: Cara Efektif Mencegah Gigitan Nyamuk Saat Kamu Liburan
Menurut Anthony Budiawan ini sebagai tindakan yang menunjukkan prioritas presiden dalam mengejar investasi di tengah kondisi ekonomi yang sulit.
Anthony Budiawan menjelaskan kehadiran Jokowi di Abu Dhabi menandai upaya serius pemerintah untuk mendapatkan dukungan finansial dari lembaga keuangan internasional.
Termasuk keluarga kerajaan dan investor swasta.
Namun Anthony Budiawan mempertanyakan keefektifan strategi ini mengingat proyek-proyek besar seperti IKN sering kali tidak memberikan keuntungan finansial yang jelas.
Dikutip dari youtube Bambang Widjojanto, Anthony Budiawan menjelaskan "Dalam situasi ekonomi yang sedang sulit seperti sekarang, ide untuk menarik dana dari family office atau dana soberan negara terlihat menarik, tetapi juga harus dipertimbangkan dengan cermat."
"Investasi semacam ini cenderung bergantung pada kekuatan monopoli atau akses politik, bukan pada potensi pengembalian investasi yang nyata," ungkap Anthony Budiawan.
Proyek-proyek infrastruktur skala besar seperti IKN, meskipun memiliki dampak positif dalam jangka panjang.
Menurut Anthony Budiawan sering kali tidak memberikan keuntungan finansial yang sebanding dalam jangka pendek.
Anthony Budiawan menyarankan agar pemerintah lebih berhati-hati dalam mengejar investasi asing terutama dalam hal kondisi dan persyaratan yang diberlakukan.
Baca Juga: Kaki Pecah-Pecah? Ini Cara Sederhana Agar Kembali Lembut dan Halus