Bisnisbandung.com - Pemerintahan Jokowi tengah memasuki fase transisi yang sarat dengan dinamika politik.
Menurut Rocky Gerung dalam momentum ini, terungkap bahwa Gerindra dan PSI berhasil meraih posisi sebagai komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Keberhasilan ini menandai langkah penting dalam pembagian kekuasaan politik Jokowi di tanah air.
Baca Juga: Optimis Akan Kinerja BRI, Direksi BRI Kompak Borong Saham BBRI
Menurut Rocky Gerung tak hanya itu, Jokowi juga terlihat memastikan posisi untuk keluarganya serta anggota partai pendukungnya sebelum kemungkinan besar meninggalkan jabatan presiden.
Langkah ini mengindikasikan upaya untuk menjaga kepentingan politik kelompoknya dalam jangka panjang.
Dikutip dari youtube pribadinya, Rocky Gerung menjelaskan "Iya ini era Gerindra, Gerindra menang banyak."
Pembagian posisi strategis di BUMN juga mencerminkan dinamika kekuasaan antara Gerindra dan PDIP, yang memegang peran signifikan dalam pemerintahan saat ini.
Baca Juga: Episode Kedua BincangBincangMobil Di PROTV: Menepis Keraguan dan Ketakutan Terdalam Mobil Listrik
Perolehan posisi komisaris menjadi penanda perjanjian politik di antara kedua partai tersebut.
Namun, keputusan ini juga memunculkan keprihatinan terkait potensi nepotisme dan korupsi dalam penunjukan komisaris.
"Saya kira itu soal yang menunjukkan bahwa yang kita sebut kematangan politik atau peradaban politik itu enggak ada di Indonesia," ucapnya.
Rocky Gerung menekankan masyarakat menuntut agar proses tersebut dilakukan secara profesional dan tidak terikat pada kepentingan politik sempit.
Peran Gerindra semakin menguat dalam lanskap politik, menegaskan dirinya sebagai pemenang dalam dinamika kekuasaan.
Baca Juga: Terapkan Self Love Untuk Kebahagiaan Anda