nasional

PT Antam (Persero) Angkat Bicara Terkait Kasus Korupsi 109 Ton Emas Antam Palsu

Senin, 3 Juni 2024 | 15:10 WIB
Perusahaan Antam bantah tuduhan adanya emas palsu (dok instagram Antam)


Bisnisbandung.com - Skandal korupsi Antam yang melibatkan 109 ton emas kembali mencuat dan menimbulkan kehebohan. 

Namun, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) perusahaan yang terlibat dalam kontroversi ini dengan tegas membantah adanya isu bahwa emas palsu beredar.

Syarif Faisal Alkadrie Sekretaris Perusahaan Antam menegaskan bahwa tuduhan adanya emas palsu Antam yang beredar di masyarakat adalah tidak benar. 

Baca Juga: Iran Luncurkan Rudal Ghadr dari Laut untuk Tantang AS dan Israel

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) buka suara terkait kasus kontroversial mengenai 109 ton emas yang disebut-sebut palsu.

Kasus ini tengah diusut tuntas oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dan melibatkan enam mantan karyawan Antam.

Hal ini disampaikan sebagai respons terhadap berbagai spekulasi yang berkembang.

Menurutnya Syarif Faisal Alkadrie Sekretaris Perusahaan Antam semua produk emas logam mulia Antam selalu dilengkapi dengan sertifikat resmi.

Dikutip dari youtube kompas, Syarif Faisal Alkadrie menjelaskan "109 ton produk emas yang diperkarakan oleh Kejaksaan dianggap berkaitan dengan penggunaan merek LM Antam secara tidak resmi, sementara produknya sendiri produk asli yan diproduksi di pabrik Antam."

Baca Juga: 10 Strategi Menabung untuk Dana Pernikahan bagi Gen Z , Jangan Sampai Ditikung Karena Kelamaan Menunda Nikah

Lebih lanjut, emas produksi Antam juga diolah di satu-satunya pabrik pengolahan dan pemurnian emas di Indonesia yang telah tersertifikasi oleh London Bullion Market Association (LBMA).

Sertifikasi ini menegaskan kualitas dan keaslian emas Antam yang diproduksi, sehingga tidak mungkin ada emas palsu yang beredar di pasaran.

Pernyataan yang tegas dari pihak Antam ini diharapkan dapat membawa klarifikasi yang jelas mengenai tuduhan yang mengguncang industri pertambangan emas.

Dengan adanya sertifikasi resmi dari LBMA, diharapkan masyarakat dapat mempercayai integritas.

Baca Juga: 8 Industri Ini Patut Diperhatikan di Tahun 2024 Sebelum Berinvestasi Saham

Halaman:

Tags

Terkini