Bisnisbandung.com - Rocky Gerung salah satu tokoh intelektual Indonesia, mengangkat isu sensitif tentang boikot pemilihan umum (Pemilu).
Ini sebagai bentuk protes Rocky Gerung terhadap dugaan kecurangan atau masalah etis dalam proses demokrasi.
Dikutip dari youtube Keep Talking memperlihatkan perspektif tajam Rocky terhadap politik Indonesia.
Baca Juga: Ini Dia Jam Tidur Malam yang Sehat Menurut Dokter Naturophaty Agar Fungsi Livermu Tak Terganggu
Rocky Gerung menyampaikan pandangannya bahwa boikot Pemilu bisa menjadi respons terhadap ketidakpuasan terhadap proses pemilihan yang dianggap tidak adil atau tidak etis.
Dia menyoroti pentingnya protes sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem politik yang korup dan tidak transparan.
Rocky Gerung menjelaskan "Semakin banyak orang yang memboikot semakin demokrasi bisa ditata kembali".
"Sekarang memang itu terlihat kan walaupun problemnya besar karena secara teknis mungkin membuktikan kecurangan itu," tambahnya.
Namun demikian, dalam diskusi tersebut, Rocky Gerung juga mengakui bahwa strategi boikot Pemilu memiliki risiko dan keterbatasan tertentu.
Baca Juga: Yuk Intip Isi Situs Haveaniesday, Situs Informatif Berdesain Unik Buatan Para Pendukung Anies!
Dia menegaskan bahwa langkah semacam itu harus dipertimbangkan dengan matang, karena bisa berdampak pada kestabilan politik dan demokrasi secara keseluruhan.
Selain itu, dalam diskusi tersebut, diperdebatkan juga dinamika politik di Indonesia, termasuk peran berbagai pihak yang terlibat dalam politik, seperti partai politik dan aliansi politik.
Rocky Gerung mengungkapkan kompleksitas politik Indonesia yang sarat dengan kepentingan dan dinamika yang berubah-ubah.
Rocky Gerung menyoroti pentingnya pendapat publik dalam membentuk kebijakan politik dan menekankan perlunya transparansi dan akuntabilitas dalam proses politik.
Baca Juga: Skandal Kurma: Sebuah Mall di Inggris Diduga Manipulasi Asal Produk israel untuk Hindari Boikot