Bisnisbandung.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mengungkapkan dugaan mobilisasi pemilih ilegal di Dramaga, Bogor, Jawa Barat.
Informasi ini disampaikan oleh Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, dalam konferensi pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Kebayoran Baru, Jakarta, pada Rabu (7/2).
Menurut Habiburokhman, TKN mendapatkan informasi tentang puluhan pemuda berbadan tegap dan berambut cepak yang mengaku sebagai mahasiswa sedang melakukan penelitian.
Baca Juga: Kampanye Akbar Anies-Muhaimin Bergelora di Samarinda, Janji Perubahan dan Semangat Baru
Mereka mengajukan pindah Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan dokumen yang mencurigakan.
Surat tugas penelitian yang dibawa oleh orang yang mengaku sebagai mahasiswa tersebut tidak dilengkapi dengan izin dari Kesbangpol.
"Mahasiswa tersebut tidak memiliki surat izin penelitian dari Kesbangpol, dan surat yang mereka bawa tidak ditandatangani dengan tanda tangan basah, melainkan hanya menggunakan stempel," ungkap Habiburokhman.
Baca Juga: Dibalik Keputusan DKPP, Mahfud MD Ungkap Dua Sisi Hukum dalam Kasus Gibran
Habiburokhman juga memberikan apresiasi kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Dramaga yang menolak permintaan orang yang mengaku sebagai mahasiswa tersebut.
"Kami khawatir mereka adalah oknum yang sengaja dimobilisasi untuk melakukan pemilihan secara ilegal."
"Modus ini sangat berbahaya karena dapat menggembungkan jumlah pemilih dan menguntungkan paslon tertentu," tambahnya.
Dalam konteks ini, TKN meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Sentra Gakumdu untuk proaktif mengusut dugaan mobilisasi pemilih ilegal ini.
Baca Juga: Cak Imin Ingatkan Prabowo, Hati-Hati dalam Prioritaskan Program Jangan Gegabah!
"Kami meminta kepada Bawaslu dan Sentra Gakumdu untuk proaktif mengusut dugaan mobilisasi pemilih ilegal ini.