Sementara itu, manfaat dari minyak mentah diproses menjadi bahan bakar sektor penerbangan yang sustainable.
Melansir dari Organisasi non-profit The Environmental and Energy Study Institute telah merilis angka dari emisi karbon sektor penerbangan.
Baca Juga: PT. Mitra Citarum Air Biru Salurkan Bantuan ke Korban Banjir di Dayeuhkolot
Sebanyak 10% Pesawat komersial dan jet bisnis ukuran besar berkontribusi terhadap emisi transportasi di negara Amerika Serikat.
Sedangkan Pesawat Komersial dan jet bisnis ukuran besar memproduksi setidaknya 3% dari total produksi gas rumah kaca di Amerika Serikat.
Sisanya 2,4% sektor penerbangan bertanggung jawab atas produksi emisi karbondioksida secara global pada tahun 2018.
Baca Juga: Bawaslu Temukan Surat Suara Rusak saat Sidak ke Gudang Logistik Pemilu di Bogor
Mungkin produksi bahan bakar dalam industri penerbangan akan mengalami perkembangan yang cukup signifikan.
Sebagaimana diketahui transportasi pesawat terbang menjadi andalan di seluruh dunia untuk menjangkau antar negara.
Oleh karena itu bukan tidak mungkin kedepannya nanti, sudah ada penemuan selain energi untuk dijadikan bahan bakar transportasi lain.
Baca Juga: Anies Baswedan Janji Sorong Akan Jadi Prioritas Pembangunan Jika Terpilih Presiden
Selain level emisi karbonnya lebih rendah dibandingkan energi, tampaknya biaya nya pun cenderung lebih murah.
"Tentu saja energi akan digunakan dalam proses produksi tetapi jika melihat siklus kehidupan bahan bakar penghematan hingga 90% merupakan hal yang luar biasa,"ujar James Hygate.
"Jadi tentu saja kita harus menggunakan energi tetapi dalam level yang lebih rendah ketimbang produksi bahan bakar fosil,"tambahnya.
Baca Juga: Sandiaga Uno Bongkar Fakta Overtourism di Bali, Jumlah Wisatawan Bukan Masalah Utama