Bisnisbandung.com - Presiden Jokowi menyampaikan tanggapannya terhadap sikap PKS yang menolak pembangunan IKN.
PKS sebelumnya menyatakan menolak IKN di Kalimantan dengan menyebut apabila PKS menang pemilu maka Ibukota Indonesia tetap di Jakarta.
Sebelumnya Capres nomor urut 1, Anies Baswedan juga mengkritik IKN yang dibangun dengan alasan pemerataan ekonomi.
Baca Juga: Harga Bitcoin Semakin Melonjak, Akan Tembus 100.000 dolar AS?
Anies Baswedan menilai pemerataan ekonomi dapat dicapai dengan membangun kota/kabupaten yang ada sekarang, bukan dengan pembangunan kota baru di Kalimantan.
Pembangunan IKN justru ia nilai akan menimbulkan kesenjangan baru antara IKN dengan daerah di sekitarnya.
Presiden Jokowi ikut menanggapai penolakan tentang IKN dari PKS dan Anies Baswedan ini.
Pada channel youtube sekretariat Presiden, Presiden Jokowi mengungkapkan menyampaikan opini boleh saja terlebih di negara Demokrasi ini.
"Itu berpendapatkan boleh menyampaikan opini kan silahkan, tetapi IKN itu sudah ada undang-undangnya. Sudah ada undang-undangnya." kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menyebut pembangunan IKN untuk pemerataan ekonomi agar tidak Jawa sentris.
"Justru kebalikannya. Kita ini tidak ingin Jawa sentris, tapi ingin Indonesia sentris. Karena kita ingat 58 persen PDB ekonomi itu ada di Jawa, 58 persen dari 17.000 pulau yang kita miliki." lanjut Presiden Jokowi.
Baca Juga: Rocky Gerung Menantang, Anies Baswedan Menjawab dengan Kecerdasan
"58 persen itu ada di pulau Jawa, sehingga kita ingin Indonesia sentris. Ada di pulau lain juga ada pertumbuhan ekonomi, di pulau yang lain selain Jawa juga ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru yang kita harapkan itu."