Bisnisbandung.com - Serangan yang terus dilakukan tentara Israel menuju Gaza dan berperang dengan Hamas secara resmi menghentikan gencatan senjata selama 4 hari.
Seperti diketahui beberapa waktu yang lalu Sekjen PBB juga mendesak agar gencatan senjata yang dilakukan Israel dan tentara Hamas harus segera dihentikan.
Langkah Sekjen PBB tampaknya membuahkan hasil meskipun Pemerintah Israel menegaskan bahwa ada penyebab kenapa gencatan senjata hanya bersifat sementara.
Baca Juga: 5 Ai Pembuat Teks Yang Banyak Digunakan Masyarakat Dan Menguntungkan
Padahal, Antonio Guterres sebagai Sekjen PBB menyoroti bagaimana bencana yang sudah terjadi di Gaza sehingga membuat keputusan terkait gencatan senjata kemanusiaan.
Tercatat kala itu sebanyak 18 tanda tangan yang telah tercantum pada pernyataan gencatan senjata termasuk Komisaris Tinggi Badan Ham PBB.
Keputusan tersebut juga diikuti oleh pemimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni Tedros Adhanom Ghebreyesus dan Kepala Bantuan PBB Martin Griffiths.
Sebelum Pemerintah Israel menghentikan gencatan senjata ini, sudah terjadi serangan yang menuju ke Rumah Sakit Al Shifa terletak di Gaza Palestina.
Parahnya lagi, Kementerian Kesehatan Gaza juga mengungkapkan Israel menggunakan Buldoser ke Rumah Sakit Al Shifa.
Berdasarkan keterangan salah seorang jurnalis yang terjebak di dalam Rumah Sakit Al Shifa mendengar suara tembakan tentara Israel ke udara.
Baca Juga: Daging Yang Murah Dipasaran Tapi Berkhasiat Tinggi
Tujuan tentara Israel melepaskan sejumlah tembakan ke udara itu untuk memerintahkan seorang lelaki muda untuk menyerah kala menyerang Rumah Sakit Al Shifa.
Bahkan Presiden Jokowi saat menghadiri KTT OKI di Riyadh menyinggung soal keamanan global dan mengajak Joe Biden untuk membantu menghentikan kekejaman di Gaza.