Bisnisbandung.com - Lebih dari 2.000 anak Palestina dipastikan tewas akibat pemboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober.
Setidaknya 182 anak-anak Palestina tewas dalam 24 jam terakhir pemboman Israel, yang oleh banyak warga Palestina di Gaza digambarkan sebagai hari pemboman terberat sejak Israel melancarkan operasi militer skala besar yang dijuluki Operasi Pedang Besi pada 7 Oktober.
Baca Juga: Antisipasi Banjir, Kolam Retensi Rancasari Siap Diresmikan
Pasukan Israel telah membunuh 2.055 anak-anak Palestina di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, hanya dalam waktu dua minggu sejak militer Israel melancarkan serangan militer besar-besaran di Jalur Gaza pada 7 Oktober setelah kelompok bersenjata Palestina menembakkan roket ke arah Israel dan melanggar pagar perimeter Israel di sekitar Gaza, melancarkan serangan di dalam wilayah Israel.
Jumlah korban jiwa dan cedera yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan di Gaza hanya mencakup jumlah orang yang dirawat di rumah sakit, dan diperkirakan 830 anak-anak Palestina dilaporkan hilang di bawah reruntuhan bangunan, yang menunjukkan jumlah korban tewas sebenarnya jauh lebih tinggi.
Tambahan 4.992 anak Palestina di Gaza terluka.
Para dokter di Gaza melaporkan banyak kasus cacar air, kudis, dan diare, terutama di kalangan anak-anak, karena warga Palestina kekurangan akses terhadap air bersih, kebersihan dasar, dan sanitasi di tengah penutupan penuh Jalur Gaza oleh otoritas Israel, menurut Al Jazeera.
Baca Juga: Hadapi Kekeringan, Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Terus Lakukan Pompanisasi
Kementerian Kesehatan juga melaporkan setidaknya 8.000 kasus baru virus corona di kalangan pengungsi Palestina, yang sebagian besar tinggal di lingkungan yang sangat padat.
Para dokter Palestina juga memperingatkan bahwa ketika cadangan bahan bakar rumah sakit hampir habis, setidaknya 130 bayi prematur berada dalam bahaya jika inkubator mereka ditutup.
Selain itu, sekitar 1.100 pasien gagal ginjal, termasuk 38 anak-anak, bergantung pada mesin dialisis untuk tetap hidup.
Diperkirakan 1,4 juta warga Palestina di Gaza menjadi pengungsi, menurut UN OCHA .
Sejak 11 Oktober pukul 14.00 Gaza telah mengalami pemadaman listrik total setelah otoritas Israel memutus pasokan listrik dan bahan bakar pada 7 Oktober dan Pembangkit Listrik Gaza menghabiskan cadangannya, menurut UN OCHA .
Baca Juga: Ini Pesan Presiden Saat Resmikan Dua Rumah Sakit TNI