Bisnisbandung.com-Kemarau panjang kini sedang melanda Indonesia. Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), keadaan ini diprediksi akan berlangsung sampai Oktober untuk banyak wilayah di Indonesia, serta adanya kemungkinan sampai akhir tahun di daerah yang lain.
Curah hujan masih rendah mengakibatkan kekeringan di beberapa daerah Indonesia. Keadaan semakin kurang sehat bersamaan terjadinya polusi udara di beberapa kawasan perkotaan.
"Kementerian Agama menghimbau umat Islam untuk melakukan Salat Istisqa' atau salat meminta hujan," jelas Menag Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta yang d ikutip dari halaman remi kemenag, Jumat (15/9/2023).
Baca Juga: Hasil Pengundian Piala Dunia U-17 2023, Erick Thohir Yakinkan Garuda Muda Tidak Boleh Takut!
"Ini bagian dari ikhtiar batin sekalian bentuk penghambaan kita ke Allah SWT, meminta supaya Allah turunkan hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, berguna tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda. Amin," tambahnya.
Sesuai namanya, al-istisqa' adalah minta curahan air penghidupan (thalab al-saqaya). Beberapa ulama Fiqh mendeskripsikan Salat Istisqa' sebagai salat sunah muakkadah yang dikerjakan untuk memohon ke Allah SWT supaya turunkan air hujan.
Dikutiip dari halaman BMKG, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memperkirakan awal musim hujan pada umumnya akan terjadi di bulan November 2023.
Baca Juga: Bahaya Banget, Lisa BLACKPINK Dikerumuni Penggemar yang Tidak Kondusif di Bandara Incheon
Tetapi, karena tingginya keberagaman iklim di Indonesia, karena itu awal musim penghujan tidak terjadi secara serempak di semua daerah. Sementara masa puncak musim penghujan sendiri diprediksikan umumnya terjadi di Januari dan Februari 2024.
"Musim Hujan di tahun 2023/2024 biasanya akan datang lebih lambat dibanding umumnya. Curah hujan yang turun pada masa musim penghujan 2023/2024 umumnya diprediksikan akan normal dibanding umumnya," ungkapkan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers prakiraan musim hujan 2023/2024 di Jakarta.
"Meski begitu ada banyak wilayah yang diprediksikan alami curah hujan lebih tinggi ataupun lebih rendah dibanding biasanya," tambah ia.
Baca Juga: Alasan Mengapa Perut Kadang Tak Nyaman Saat Minum Susu Di Pagi Hari
Dwikorita menjelaskan, jika awalnya musim penghujan biasanya berkait erat dengan perubahan Angin Timuran (Monsun Australia) jadi Angin Baratan (Monsun Asia).
Berdasarkan perkiraan BMKG, Angin Timuran diprediksikan tetap aktif sampai November 2023, intinya di Indonesia sisi Selatan. Sementara itu, Angin Baratan diprediksikan akan tiba lebih lambat dari umumnya.