Untuk tempat pembuangan sampah yang tertutup, baik harian maupun mingguan.
Tidak hanya itu, biaya kesehatan dan dampak pada warga yang berisiko juga signifikan.
Peristiwa kebakaran TPA Sarimukti menggambarkan dengan jelas masalah praktik open dumping, dimana sampah-sampah tercampur dalam tempat pembuangan terbuka,
Seringkali berisi bahan mudah terbakar seperti plastik, kertas, dan material organik.
Bahan-bahan ini mudah terbakar dan dapat memicu api jika terkena panas atau api.
Beberapa bahan kimia yang terakumulasi dari sampah dapat bereaksi dengan air atau udara,
Menghasilkan gas metana yang mudah terbakar atau bahkan menyebabkan percikan api kecil.
Baca Juga: Warga Keluhkan Sesak Napas dan Sakit Tenggorokan Imbas Kebakaran TPA Sarimukti
Pentingnya penerapan pengelolaan sampah yang benar dan aman sangat ditekankan oleh para ahli. "Pengoperasian TPA sudah tidak diperbolehkan lagi dengan sistem terbuka (open dumping),
Standar Indonesia minimal harus controlled landfill dengan tutupan urugan tanah harian atau mingguan
Agar kebakaran dan pencemaran lingkungan dapat dicegah," tegas Yuyun Ismawati dari Nexus3 Foundation.
Dia menambahkan pentingnya SOP yang jelas terutama pada musim kemarau, peringatan larangan merokok atau membawa api,
Pandauan penanganan kebakaran, dan sistem peringatan kepada warga.
Sampah organik juga menjadi pemicu utama masalah di TPA.
Emisi gas metana dari sampah ini, yang juga termasuk dalam Gas Rumah Kaca, memiliki kekuatan 25 kali lipat lebih besar dari CO2.
Artikel Terkait
Uang Pajak Rp3,5 M Dikorupsi, Pendamping Desa di Cirebon Ditangkap Kejaksaan
Inovasi atau Hambatan? Aturan Kementrian ESDM KTP Sebagai Syarat Beli Elpiji 3 Kg
Beredar Kabar Ponpes Al Zaytun Buka Jasa Cuci Uang, Ini Jawaban PPATK
Menaker Ida Fauziyah Tekankan Calon PMI Harus Ikuti Prosedur dan Mekanisme Agar Terlindungi
Darurat Sampah Resmi Ditetapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Imbas Kebakaran TPA Sarimukti
Tantangan dan Tekad PDIP: Menjaga Soliditas Partai dan Mempercepat Kemajuan Indonesia Menuju Pemilu 2024