Bisnisbandung.com - Nadiem Makarim yang tak lain adalah seorang Menteri Pedididikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Indonesia menyampaikan pidatonya pada Momentum perayaan kemerdekaan yang ke-78.
Pidato tersebut disampaikan oleh Nadiem Makarim di lingkungan Kemendikbudristek saat upacara penurunan bendera tangal 17 Agustus 2023.
Dilansir dari akun instagram @puslapdik_dikbud, pidato dari Nadiem Makarim mengandung pesan kunci yang sangat berarti.
Dalam masalah ini ada dua pesan kunci yag disampaikan oleh Menteri yang sempat mengenyam pendidikan di Harvard tersebut, yakni:
Baca Juga: Baru selesai Rayakan Kemerdekaan, Sistem Pendidikan Indonesia Justru Dikritik Anggota Dewan
1. Pentingnya Gotong Royong
Terkhusus dalam dunia pendidikan, jiwa gotong royong itu sangatlah dibutuhkan.
Mengingat kurikulum merdeka belajar sendiri baru diterapkan selama 4 tahun.
Jika gotong royong bisa berjalan dengan baik, maka otomatis akan mudah untuk menggapai segala tujuan yang telah ditetapkan.
2. Keberhasilan Belajar itu Luas
Pesan kunci ini disampaikan oleh Nadiem Makarim mengingat selama ini nilai keberhasilan suatu pembelajaran hanya dilihat dari kemaampuan membaca,menulis dan berhitung (Calistung).
Padahal nyatanya keberhasilan dari pembelajaran itu lebih luas lagi. Meliputi ketrampilan komunikasi, literasi serta numerasi.
Yang tidak kalah penting adalah pengamalan karakter anak bangsa sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam pancasila.
Dua hal diatas adalah pesan kunci dari apa yang disampaikan oleh Mendikbudristek di hari kemerdekaan Indonesia.
Artikel Terkait
Apa Fitur Utama dari Website Ramah Disabilitas yang Dirilis oleh Kemenag?
Pemerintah Beri Insentif Kendaraan Listrik, Presiden Ungkap Alasan
Kemenag Digugat Rp 1,1 Miliar oleh Jemaah Haji asal Sidoarjo, Ini Alasannya
Heru Budi Hartono Wajibkan Pejabat Pemprov untuk Pakai Kendaraan Listrik untuk Kurangi Polusi Udara
Yakin Kendaraan Listrik Bisa Mengurangi Polusi Udara? Simak 5 Fakta Kelam dari Industri Kendaraan Listrik yang
Baru selesai Rayakan Kemerdekaan, Sistem Pendidikan Indonesia Justru Dikritik Anggota Dewan