Kontroversi Lengsernya Soekarno dan Digantikan Soeharto Berbekal Supersemar

Operasi yang dipimpin oleh anggota Resimen Tjakrabirawa Pasukan Pengawal Presiden yang setia pada Bung Karno yakni Letkol Untung Syamsuri.

Baca Juga: Melihat wajah Jakarta selama 5 tahun kepemimpinan Anies Baswedan. Pantaskah menjadi Presiden 2024?

Pasukan yang dipimpin Letkol Untung juga sempat menguasai Radio Republik Indonesia dan menyiarkan berita bahwa dewan revolusi sudah terbentuk untuk merangus dewan Jenderal.

Masih di hari yang sama yakni 1 Oktober 1965 pasukan tentara telah menguasai Jakarta kembali sehingga DKI pun dituding sebagai dalang Gerakan 30 September.

Keadaan Jakarta memang mencekam setelah Gerakan 30 September meletus, di samping itu krisis ekonomi mengguncang Indonesia kekacauan terjadi di mana-mana.

Baca Juga: Termegah di Asia, Simak fakta tentang IKN Nusantara yang segera diresmikan Presiden Jokowi 2024 mendatang

Memasuki tahun 1966, Para mahasiswa menyampaikan Tri Tuntutan Rakyat atau Tritura sejak 21 Februari.

Dimana 3 tuntutan itu berisi pembubaran PKI yang dinilai penyebab tragedinya G30S, perombakan Kabinet Dwikora, dan turunkan harga.

Pada sidang kabinet 100 menteri pada tanggal 11 Maret 1966 menjadi rapat terakhir yang dipimpin oleh Soekarno.

Baca Juga: Kenali Tanda Pasangan Punya Borderline Personality Disorder, Bisa Bikin Hubungan Rusak

Baru sebentar sedang dilakukan, Bung Karno langsung menyerahkan pimpinan sidang kepada Wakil Perdana Menteri atau Waperdam 2 Laimena.

Sebab Brigjen.Pol Sumirat mendapatkan nota dari komandan Cakrabirawa Brigjen Sabur bapak itu meminta Bung Karno agar segera mengamankan diri.

Akhirnya Soekarno pun bertolak mengamankan diri ke Istana Bogor menggunakan helikopter kala itu keadaan di Jakarta kian memanas.

Baca Juga: PTPP Berhasil Catat Kenaikan Laba Bersih di Kuartal II 2023

Terdapat ribuan mahasiswa bergerak menuju Istana Merdeka dengan tujuan membubarkan sidang 100 Menteri.