Omicron EG 5.1 Varian Baru Covid-19, Menkes Imbau Masyarakat Tidak Khawatir

photo author
- Senin, 14 Agustus 2023 | 08:30 WIB
Menurut Menkes varian itu digolongkan pada tingkat terbawah dan belum mengkhawatirkan. (dok  presidenri.go.id)
Menurut Menkes varian itu digolongkan pada tingkat terbawah dan belum mengkhawatirkan. (dok presidenri.go.id)

Bisnisbandung.com-Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menghimbau warga tidak cemas pada varian baru Covid-19 yakni Omicron EG 5.1 (Eris). Awalnya disebut jika varian itu teridentifikasi telah masuk Indonesia.

Menurut Menteri kesehatan (Menkes), varian itu digolongkan pada tingkat terbawah dan belum mengkhawatirkan.

"Tidak sama Delta yang disebut varian tinggi hingga kita tak perlu cemas," katanya, Minggu (13/8/2023).

Baca Juga: Dampak Diabetes pada Kulit, Seringkali Diabaikan Penderita

Selanjutnya Menteri kesehatan minta warga tidak lengah dan masih tetap jaga gaya hidup sehat. Disamping itu masih tetap lakukan vaksinasi Covid-19 sampai jumlah ke-4 (booster kedua).

"Untuk yang belum sempat divaksinasi dipersilahkan karena tetap ada dan gratis sampai akhir tahun ini," katanya. Menurut Menteri kesehatan, warga harus selekasnya menyelesaikan vaksinasi penguat (booster).

Menteri kesehatan akui pertama kalinya terima laporan masuknya varian baru Covid-19 sekitaran Juni sampai Juli 2023.

Baca Juga: Korban Kebakaran Hutan di Hawaii Terus Bertambah: 53 Jiwa Telah Meninggal, Jumlah Diperkirakan Akan Naik  

"Tetapi, saya sendiri telah terima pesan jika pemantauan di Indonesia bagus," katanya.

Varian Eris adalah turunan dari Omicron. Peringatan untuk variasi ini ada pertama kalinya pada 3 Juli bersamaan dengan bertambahnya kasus di beberapa negara.

Varian ini dipandang membuat kenaikan kasus Covid-19 di Inggris belakangan ini. Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menjelaskan varian Eris adalah satu dari 7 kasus Covid-19 terkini di negara tersebut.

Baca Juga: Rahasia Diet Sukses: Turun Berat Badan Tanpa Rasa Lapar, Inilah Cara Mengisi Piring Anda!

Varian virus corona ini sudah mengakibatkan kasus naik sampai 200 ribu pada Juli di Inggris.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Raga Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X