Presiden Jokowi Berharap LRT Bukan Hanya Transportasi, Tapi Solusi Kemacetan Dan Polusi

photo author
- Senin, 14 Agustus 2023 | 05:30 WIB
Peralihan dari moda transportasi dari mobil pribadi ke moda transportasi massal (dok   setkab.go.id)
Peralihan dari moda transportasi dari mobil pribadi ke moda transportasi massal (dok setkab.go.id)

 

Bisnisbandung.com-Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menginginkan pengoperasian moda transportasi lintas rel terpadu (LRT) bisa menggerakkan warga untuk memakai transportasi massal.

"Peralihan dari moda transportasi dari mobil pribadi ke moda transportasi massal itu yang kita harap," tutur Presiden dalam penjelasannya di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta.

Presiden Jokowi mengharapkan moda transportasi massal itu dapat dioperasionalkan di bulan September hingga menjadi sisi dari jalan keluar kurangi kemacetan atau polusi.

Baca Juga: Binance  Mencari Ijin Operasi di Taiwan Dibawah Undang-Undang Pengendalian Pencucian Uang dan FSC

Presiden yakini, bila warga berpindah dari moda transportasi pribadi ke transportasi massal LRT maka kurangi tingkat kemacetan, intinya di daerah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).

"Kerugian kita per tahun itu nyaris Rp100 triliun karena kemacetan di Jabodetabek dan Bandung, tiap tahun bikin rugi nyaris Rp100 triliun dan ini harus ditangani karena secara makro ekonomi merugikan negara besar sekali," katanya.

Selain LRT, kata Presiden, pemerintah tengah menggenjot moda transportasi umum yang lain agar selekasnya dioperasionalkan, yaitu Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Baca Juga: Prestasi Besar, 6 Perusahaan BUMN Masuk 10 Perusahan Terbesar Versi Fortune, Berikut Daftar Lengkapnya!

"Kereta cepat kemungkinan kita mau mencoba kembali di September. Demikian siap semua selekasnya dioperasionalkan. Semakin cepat dioperasionalkan semakin baik. Karena kita mengetahui setiap hari kita ini hadapi kemacetan, setiap hari kita hadapi polusi," terangnya.

Untuk memancing ketertarikan warga memakai transportasi massal, Presiden Jokowi memandang pemerintah harus sediakan bantuan untuk beragam moda transportasi massal.

Usaha itu adalah bentuk pelayanan pada warga dan kewajiban pelayanan publik atau public service obligation (PSO) dari pemerintah.

Baca Juga: Harry Kane Resmi Gabung Bayern Munchen, Michael Owen: Memenangkan Trofi disana Tidak Membanggakan!

"Oleh karenanya, perlu PSO, ada bantuan baik yang bernama kereta bandara, baik yang bernama TransJakarta, baik yang bernama KRL, baik yang bernama kereta api, baik yang bernama LRT, baik yang bernama MRT, baik yang bernama kereta cepat semua perlu ada subsidinya karena itu dapat tarik orang dari mobil pribadi masuk ke dalam moda transportasi massal," pungkasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Raga Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X