"Salah satunya adalah melalui investasi INA (Indonesia Investment Authority) di Waskita atau di Wika.
Kami telah melakukannya. Namun, proses restrukturisasi membutuhkan waktu dan kesabaran," kata Erick.
Erick memberikan contoh keberhasilan restrukturisasi maskapai Garuda Indonesia.
Pada saat itu, tidak ada yang mengetahui bahwa restrukturisasi tersebut akan berhasil.
Bahkan, pada saat itu, pihaknya telah menyiapkan Pelita Air sebagai alternatif jika Garuda Indonesia bangkrut.
Jika tidak, industri penerbangan Indonesia akan dikuasai oleh swasta.
Baca Juga: Jaga Integritas dan Jangan Mau Diintervensi Pesan Erick Thohir untuk Wasit Liga 1 dan 2 Terpilih
Oleh karena itu, Erick mengingatkan agar perbaikan BUMN tidak dipandang secara terpisah.
Erick menambahkan bahwa saat ini BUMN telah menjadi lebih sehat daripada sebelumnya.
Salah satu indikatornya adalah BUMN saat ini memiliki hutang sebesar Rp1.612 triliun, namun modalnya mencapai Rp3.200 triliun.
Artinya, rasio hutang terhadap modal masih berada pada kisaran 34 persen.
Padahal, sebagai pengusaha, Erick menyatakan bahwa biasanya rasio modal sebesar 30% dan pinjaman sebesar 70%.
"Hari ini rasio pinjaman kami adalah 34 persen, sementara modal kami jauh lebih besar.
Ini adalah hal-hal yang kadang-kadang terjadi di era media sosial yang penuh kebebasan saat ini.
Kadang-kadang semua orang hanya berspekulasi, menciptakan persepsi negatif tanpa memiliki data dan fakta yang kuat.
Artikel Terkait
Puncak Bogor Padat, Polisi Berlakukan One Way
Presiden Jokowi Sapa Warga di Malioboro Saat Nikmati Libur Idul Adha
Tes Alat Pengukur Kebisingan Kendaraan, Dirgakkum: Knalpot Brong Meresahkan Masyarakat
Macet Parah Jalur ke Mahbas Jin, Sebagian Jemaah Pilih Jalan Dikawal Petugas
Polri Bakal Panggil Panji Gumilang Senin Depan Terkait Kasus Ponpes Al Zaytun
Erick Thohir Jelaskan Posisinya Terkait Cawapres 2024: Tegak Lurus dengan Jokowi