Bisnisbandung.com-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali - Penida, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah menuntaskan pekerjaan pembangunan prasarana pengendali banjir sisi hilir Tukad Unda yang ada di Kabupaten Klungkung, Bali.
Program penataan dan normalisasi sungai itu akan memberikan manfaat dalam kurangi resiko musibah banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tukad Unda yang menjadi satu diantara pusat kegiatan pariwisata internasional di Bali.
Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja menjelaskan urbanisasi dan perubahan tata guna tempat jadi rintangan besar di Bali.
Baca Juga: Punya kaki lebar? Cobalah 5 heels ini agar penampilanmu sebagai wanita terlihat cantik
Ditambah lagi perubahan skema hujan dengan durasi waktu pendek tetapi intensitasnya tinggi sering menyebabkan banjir. Banjir itu benar-benar bikin rugi pariwisata Bali.
"Saya ajak seluruh pihak untuk jaga wilayah tangkapan air lewat penghijauan kembali dan meredam pergerakan alih fungsi lahan. Disamping itu kita membuat prasarana pengendalian banjir untuk kurangi resiko musibah banjir di Bali," kata Juru bicara Endra.
Kepala BWS Bali - Penida Muhammad Noor menjelaskan, menyaksikan dampak letusan Gunung Agung pada 2018 dan 2020 lalu pada DAS Tukad Unda, dibutuhkan kolaborasi di antara Kementerian PUPR, Pemerintahan Provinsi Bali, dan Pemerintahan Kabupaten berkaitan untuk mengendalikan banjir saluran lahar dingin yang umum terjadi di DAS Tukad Unda.
"Ingat tingginya sedimentasi saat erupsi dan tergerusnya tebing sungai, jalur sungai dan lahan milik warga yang berubah, karena itu dibutuhkan pengaturan jalur sungai Tukad Unda," kata Noor.
Adapun cakupan pekerjaan yang dilakukan diantaranya pembangunan Tanggul Tukad Yeh Sah, Cek Dam Tukad Yeh Sah, Tanggul Tukad Unda, Tanggul Penampang Ganda Tukad Unda, Pekerjaan Jetty, dan Groundsill.
"Pembangunan ini berguna sebagai pengaturan sedimen di sepanjang Sungai Yeh Sah sejumlah 737 ribu m3 dan dapat mereduksi banjir di kawasan ini selebar 430 ha dan sebagai penataan morfologi sungai," terang Noor.
Baca Juga: Berani coba? Berikut 6 trik untuk tampil stylish secara instan memakai busana bagi wanita
Pekerjaan pengendalian banjir DAS Tukad Unda yang luasnya capai 230,92 km2 ini dilakukan oleh PT Nindya Karya-PT Bina Nusa Lestari (KSO) dengan kontrak sebesar Rp258 miliar dengan Konsultan Supervisi PT Caturbina Guna Persada KSO, PT Multimera Harapan, dan PT Laras Sembada dengan nilai kontrak Rp 6,6 miliar.
"Pembangunan diawali pada 28 Agustus 2020 dan telah selesai pada 30 Desember 2022 lewat mekanisme kontrak tahun jamak," tutup Noor.
Nanti, pengaturan kawasan Tukad Unda ini akan terpadu dengan gagasan Pemerintahan Propinsi Bali untuk membuat Kawasan Strategis Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung.***
Artikel Terkait
Cegah Banjir, Kementerian PUPR Lanjutkan Normalisasi Pengendalian Banjir Batang Lembang di Kabupaten Solok
Ganjil Genap Jakarta Ditiadakan Selama Libur Panjang Idul Adha
Wisuda Sekolah Tidak Wajib dan Tidak Boleh Memberatkan Orang Tua Siswa
Presiden Jokowi Bantah Kedekatan Istana dengan Ponpes Al Zaytun
Bareskrim Polri dan Kemenkopolhukam Akan Usut Kasus Ponpes Al Zaytun
Harga Daging Ayam Menjadi Perhatian Presiden Jokowi Saat Tinjau Harga Bahan Pangan di Pasar Palmerah