Didukung Kedubes Inggris, Kementerian Koperasi dan UKM Kembangkan Kampung Dolly di Surabaya

photo author
- Sabtu, 24 Juni 2023 | 11:30 WIB
kontribusi yang diberi Kedubes Inggris untuk Indonesia dalam peningkatan Sumber Daya Manusia  (dok kemenkopukm.go.id)
kontribusi yang diberi Kedubes Inggris untuk Indonesia dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (dok kemenkopukm.go.id)

Bisnisbandung.com-Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) memberikan dukungan kolaborasi yang terjalin di antara Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris untuk Indonesia dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur (Jatim), yang melakukan transformasi kawasan Dolly yang dahulunya sebagai kawasan prostitusi di daerah tersebut.

Tidak itu saja, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki ikut menghargai kontribusi yang diberi Kedubes Inggris untuk Indonesia dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) warga di kawasan itu. Termasuk kerjasamanya dengan SMESCO dalam proyek Future Cities (Kota Masa Depan) di Dolly, Kecamatan Putat Jaya, Surabaya.

"Kolaborasi dan kerjasama program kota masa depan ini sebagai titik awal dalam merealisasikan perubahan untuk beberapa pelaku UMKM. Program ini benar-benar berambisi karena sanggup mengganti kawasan prostitusi ke industri yang produktif," kata MenKopUKM pada kunjungannya bertema Mlaku-Mlaku Nang Dolly, Surabaya.

Baca Juga: Sambut Kedatangan aespa di Jakarta, Penggemar Ramaikan Trending Topic di Twitter

Daerah Dolly dalam sejarahnya dipandang seperti pusat konsentrasi prostitusi paling tinggi di kawasan Asia Tenggara sebelum akhirnya pemerintah lakukan penertiban dan penutupan di tahun 2014.

Keputusan pemerintah tutup industri prostitusi di Dolly khususnya karena pemikiran realitas praktik perdagangan manusia, eksplorasi wanita dan anak di bawah usia, dan komplikasi penebaran penyakit menyebar seksual. Penutupan itu mempunyai tujuan untuk selamatkan generasi berikut dengan pencapaian terbaik pendidikan beberapa anak setempat.

Tetapi di lain sisi, imbas ekonomi lokal sebelumnya sempat terserang dampak dari penutupan itu karena banyak warga lokal yang tergantung pada industri turunan ini untuk sumber penghasilan utama mereka. Banyak warga Putat Jaya sebelumnya sempat kehilangan pekerjaan dan 18 % dari mereka masih hidup di bawah garis kemiskinan.

"Bisa dibuktikan sampai ini hari perubahan itu nyata dirasa oleh warga Dolly. Secara cepat mereka menyesuaikan mendatangkan produk usaha. Kurang lebih 11 UKM yang sudah melahirkan pengembangan yang inovatif," tutur MenKopUKM.

Selanjutnya, supaya proyek peningkatan kawasan prostitusi jadi pusat ekonomi inovatif ini berlanjut, Menteri Teten minta Pemerintah kota Surabaya terus lakukan pendampingan, dan peresapan beberapa produk hasil kreativitas warga Dolly seperti pada bidang industri perhotelan dan pariwisata.

Baca Juga: Bukan Hanya Lezat Dimakan, Coklat Bisa Menjadi Bahan Face Mask Yang Melembutkan Kulit

"UMKM Dolly juga membuat koperasi terus akan kami konsolidasikan melalui koperasi scaling up. KemenKopUKM punyai pendanaan untuk koperasi, mereka yang tergabung dengan koperasi terus akan dibimbing dan difasilitasi dari segi pendanaan. Produknya ditawarkan melalui resapan program Pemerintahan beli produk dalam negeri sejumlah 40 %," katanya.

Di kesempatan yang sama, Duta besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins menjelaskan, kontribusi yang diberi Pemerintah Inggris dalam meningkatkan teritori Dolly menelan anggaran sampai 500 ribu poundsterling atau sama dengan Rp9,57 miliar.

"Investasi ini penting memberikan dukungan Pemerintah kota Surabaya dan saya senang menyaksikan peralihan besar yang terjadi ini hari. Kami mengharapkan, program ini akan terus berlanjut, seperti saya sebutkan, proyek ini perlu gagasan baru dalam peningkatan UMKM dan Pemerintah untuk menuntaskan alih bentuk yang masih belum usai di Dolly," kata Jenkins.

Seirama, Walikota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan, Pemerintah kota sudah lakukan tindak lanjut peningkatan Dolly. Salah satunya dengan membuat koperasi untuk beberapa UMKM yang terserang imbas karena penutupan kawasan prostitusi ini sebelumnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Sumber: kemenkopukm.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X