Binisbandung.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan menerapkan teknologi modifikasi cuaca pada akhir Februari 2023Dalam rangka mencegah kekeringan yang diprediksi akan terjadi di musim kemarau pada Juni hingga September 2023 mendatang.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan alasan modifikasi cuaca dari sekarang karena kalau misalnya kita membasahi lahan gambut jutaan hektar, sehari dua hari tidak mungkin, seminggu dua minggu juga masih kurang, itu skalanya beberapa bulan.
Sehingga BMKG akan memulai pada bulan Maret atau bahkan Februari akhir bersiap segera melakukan modifikasi cuaca.
Baca Juga: Mengapa Wanita Masih Menerima Pasangan Padahal Telah Melukai Perasaannya? Ternyata Ini 5 Alasannya!
Kepala BMKG mejelaskan teknologi modifikasi cuaca menjadi solusi berbasis sains yang dilakukan untuk memaksa hujan turun.
Air hujan ini akan mengisi waduk-waduk, bendungan-bendungan dan lahan-lahan yang kering.
Kepala BMKG menjelaskan jadi kalau sudah masuk musim kemarau, yang diturunkan sudah ngga ada.
Baca Juga: Serius Bahaya? Boba dan Cireng : Makanan Berbahan Dasar Tepung Tapioka Berbahaya bagi Tubuh!
Tapi saat masih musim hujan, itu sengaja kita turunkan hujan-hujan ini pada lokasi yang diinginkan.
Seperti diketahui, fenomena kekeringan yang terjadi akibat perubahan iklim ini semakin meluas ke berbagai negara di dunia.
Masalah ini menjadi sangat serius karena menimbulkan dampak, salah satunya pertanian yang menyediakan pangan bagi masyarakat atau gagal panen.***
Artikel Terkait
Ini Aturan Kelaikan Peti Kemas dan VGM yang Kemenhub Segera Terapkan
Ini Yang Membuat Menpora Amali Kagum Dengan Mobil Esemka Di IIMS 2023
Lebaran 2023 Di Prediksi Jumlah Pemudik Mencapai 80 juta, Ini Strategi Menhub Menghadapinya
Paul McCartney dan Ringo Starr Berkolaborasi dengan Rolling Stones di Album Baru
Batas Atas Pembelian Gabah, Rugikan Petani, Untungkan Korporasi
Satgas Pangan Telusuri Kenaikan Harga Beras dan Minyak Goreng Dipasaran. Ini Temuannya !!