Pegiat Medsos Tak Habis Pikir Elit Politik Bahas Koalisi Permanen di Tengah Bencana Aceh dan Sumatera

Baca Juga: Pemkot Bandung Resmi Perkenalkan Logo Baru untuk Perkuat Identitas dan Pariwisata Kota

Ia berupaya berpikir positif dengan menganggap acara tersebut telah direncanakan jauh hari dan bersifat seremonial. Namun, sikap tersebut berubah setelah melihat dampak politik yang muncul dari perayaan tersebut.

Menurutnya, perayaan itu justru menjadi titik awal menguatnya diskursus soal koalisi permanen dan perpanjangan kekuasaan, yang dinilai tidak sejalan dengan situasi kemanusiaan yang sedang terjadi.

Ia menilai perhatian elit politik lebih tersedot pada perbincangan strategis kekuasaan ketimbang pada penderitaan rakyat yang terdampak bencana.

Alifurraham juga mencatat bahwa setelah isu tersebut mengemuka, sejumlah elit partai politik saling melontarkan pandangan mengenai kemungkinan pembentukan koalisi permanen.

Perdebatan itu, menurutnya, berlangsung di ruang publik saat bencana di Aceh dan Sumatera masih menelan korban dan menyisakan penderitaan luas.

Ia menilai kondisi ini mencerminkan adanya jarak empati antara elit politik dan rakyat. Di tengah krisis kemanusiaan yang serius.

Baginya, fokus pada agenda kekuasaan dianggap menunjukkan rendahnya sensitivitas terhadap penderitaan masyarakat yang seharusnya menjadi prioritas utama pemerintah dan partai politik.***

Baca Juga: Internet Rakyat Tuai Sorotan, Terkuak Rahasia Bisnis di Balik Harga Murah 100 Mbps Rp100 Ribu