Lokasi bandara yang dimaksud berada di pusat industri nikel dan smelter milik perusahaan asing, khususnya dari Tiongkok.
Selama bertahun-tahun, aktivitas pertambangan di Morowali telah menjadi sorotan publik karena dugaan dominasi asing dan minimnya pengawasan terhadap aktivitas ekspor mineral.
Kehadiran TNI dalam latihan di kawasan itu dipandang sebagai sinyal kuat bahwa pemerintah tengah memperketat pengamanan wilayah industri strategis.
Rocky menyebut publik kini menunggu langkah lanjutan pemerintah, khususnya penjelasan terbuka mengenai siapa yang pernah mengizinkan kondisi tersebut terjadi dan siapa pihak yang menikmati keuntungan dari operasi yang berjalan bertahun-tahun.
Ia menilai bahwa pernyataan Menhan merupakan pintu awal dari serangkaian evaluasi lebih besar, terutama terkait dugaan bahwa praktik semacam itu menguat pada masa pemerintahan sebelumnya.
Ia juga menilai Presiden Prabowo tengah menunjukkan upaya melakukan perubahan drastis melalui operasi-operasi mendadak, seperti yang digelar di Morowali.
Penguatan kehadiran TNI di fasilitas-fasilitas yang diduga bermasalah dianggap sebagai simbol bahwa pemerintah berkomitmen menindak pelanggaran yang merugikan negara, termasuk yang melibatkan oligarki di sektor sumber daya alam.***
Artikel Terkait
Rocky Gerung Menilai Prabowo Berpotensi Diuntungkan Jika Kasus Ijazah Jokowi Dituntaskan
Dukungan Presiden Prabowo Dinilai Belum Maksimal untuk Purbaya Mengelola Kebijakan Fiskal
Produksi Beras Capai 34,77 Juta Ton, Kadin Nilai Kebijakan Prabowo Sangat Tepat untuk Ketahanan Pangan
Menhan Bongkar Bandara Ilegal di Morowali, Beroperasi Sejak Era Jokowi