> “Buk @puanmaharani ri yang terhormat, jangan samakan rumah pribadi kami dengan gedung @DPR RI. Itu dibangun pakai uang rakyat. Jadi itu rumah rakyat, dan kalian cuma kami wakilkan untuk mendiami sementara.”
Beberapa warganet lain juga tak kalah pedas.
Akun @Hadipwt1063 menulis singkat,
> “Gak salah Puan? Bukannya DPR itu rumah rakyat, bukan rumah wakil rakyat.”
Sedangkan akun @fazar11164 menambahkan sindiran menohok,
> “Pandai kali lah Ketua DPR kita ini, rumah rakyat dianalogikan rumah pribadi. Rakyatnya bodoh semua?”
Baca Juga: Pengamat Politik Ingatkan Bahaya Penyederhanaan Sejarah di Balik Gelar Pahlawan Soeharto
Komentar yang paling banyak disukai datang dari akun @asboediono_id yang mengingatkan peran DPR secara konstitusional:
> “Rumah pribadi dengan Gedung DPR itu berbeda. DPR ada karena kesepakatan rakyat dan dibiayai oleh rakyat. Jadi masyarakat harus diberi akses luas dan mudah ketika ingin menyalurkan aspirasinya.”
Pernyataan Puan ini kini terus jadi bahan perdebatan di ruang publik.
Banyak yang menilai, analogi tersebut justru menyingkap cara pandang sebagian elit terhadap lembaga yang sejatinya disebut “rumah rakyat”.
Sementara itu, pihak DPR belum memberikan klarifikasi lanjutan soal polemik ini. Namun satu hal pasti, “pintu rumah rakyat” kini seolah semakin berat untuk diketuk bahkan oleh rakyatnya sendiri.***
Artikel Terkait
Sentil Gelar Pahlawan Soeharto, Rocky Gerung: Yang Kita Ingat Bukan Kepahlawanan
Miris dengan Kondisi Negeri, Amien Rais: Semangat Kepahlawanan Meredup, Korupsi Justru Meningkat
LPEM UI Ingatkan Dampak Serius Redenominasi Jika Dilakukan Tanpa Perencanaan Matang
Refly Harun Serukan Pembelaan terhadap Roy Suryo dan Rekan dalam Kasus Ijazah Jokowi
Polda Metro Ingatkan Privasi Anak dalam Kasus Ledakan SMA 72 Harus Dijaga
Jabar Tetapkan Siaga Darurat, Mitigasi Masih Sekadar Formalitas