Warning Keras Prabowo! Adi Prayitno: Tak Ada Ampun Buat Menteri Nakal

“Saya tidak apa-apa dibenci oleh maling-maling, koruptor, dan penipu yang serakah. Yang penting rakyat saya tidak benci saya,” tegasnya.

Adi menilai pernyataan itu mencerminkan komitmen moral Prabowo terhadap pemberantasan korupsi.

Ia mengingatkan publik kini menaruh harapan besar terhadap pemerintahan yang bersih dan transparan.

“Prabowo ingin membangun citra pemerintahan yang berani melawan korupsi. Apalagi survei Litbang Kompas pada Agustus lalu menunjukkan kepuasan publik terhadap penegakan hukum tembus 78%,” kata Adi.

Baca Juga: Novel “Aroma Karsa” Karya Dee Lestari Bakal Diangkat ke Layar Kaca, Simak Selengkapnya!

Adi menegaskan peringatan Prabowo kepada menteri-menterinya juga menjadi sinyal politik penting: tidak ada lagi ruang bagi pembantu presiden yang bermain-main di wilayah abu-abu.

“Sudah satu tahun, tak ada lagi waktu untuk belajar. Menteri harus langsung kerja keras. Yang malas, yang nakal, yang manipulatif—ya harus keluar dari kabinet,” ucapnya.

Ia menambahkan empat tahun tersisa merupakan momentum pembuktian apakah pemerintahan Prabowo-Gibran mampu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan efektif.

“Kalau Prabowo konsisten dengan ancamannya, reshuffle kali ini bisa menjadi titik balik menuju pemerintahan yang benar-benar kuat dan dipercaya rakyat,” pungkas Adi.

Baca Juga: Sutradara Harris Cinnamon Hadirkan “Cristine”, Kisahkan Ibu yang Bersekutu dengan Iblis demi Keturunan

Adi menutup analisisnya dengan harapan agar Presiden Prabowo benar-benar tegas menindak siapa pun yang menyimpang dari jalur.

“Peringatan ini jangan cuma jadi omongan di podium. Rakyat menunggu tindakan konkret. Kalau ada yang nakal, ya tunjukkan bahwa Prabowo memang tak kenal kompromi,” katanya.

Dengan nada tajam Adi menegaskan: “Tangan besi Prabowo harus bekerja—demi rakyat, bukan demi elite.”***