Kehadiran Jokowi dinilai mampu menarik simpati para loyalisnya untuk ikut bermigrasi menjadi pendukung PSI.
“Ini langkah niscaya, tidak boleh ditawar. Dengan Jokowi di dalam, PSI dan Jokowi akan menjadi identik. Ini penting untuk memastikan dukungan politik Jokowi tidak hilang setelah ia tak lagi menjabat,” jelas Adi.
Namun Adi juga mengingatkan bahwa kehadiran Jokowi tidak otomatis menjamin kemenangan besar bagi PSI.
“Kalau Jokowi bergabung pun, partai ini tetap harus kerja keras secara politik. Elektabilitas tidak datang otomatis harus dibangun lewat strategi dan kerja lapangan,” ujarnya.
Baca Juga: Heboh Insiden Kepala Sekolah Tampar Siswa Karena Merokok , Pengamat Pendidikan Ingatkan Aturan
Adi juga menyinggung kabar bahwa Jokowi sempat bertemu dengan para elite PSI di Bali awal bulan ini. Dalam pertemuan itu, disebutkan Jokowi memberikan arahan agar PSI terus berkembang dan menjadi partai yang mampu bersaing di kancah nasional.
“Melihat kedekatan Jokowi dengan PSI, sebenarnya publik hanya tinggal menunggu waktu sampai nama Jokowi diumumkan secara resmi. Kalau bukan Jokowi, tentu PSI kehilangan momentum besar,” ucap Adi.
Ia menutup dengan menegaskan bahwa isu sosok J tetap menjadi sorotan publik.
“Kalau benar J itu Jokowi, PSI akan semakin relevan. Tapi kalau bukan, PSI hanya akan jadi partai yang berganti tahun tanpa membawa pembaruan politik apa pun,” pungkas Adi.***
Artikel Terkait
Menlu Sugiono Bongkar! Isu Prabowo ke Israel Cuma Propaganda Media Asing
Purbaya Sindir Kebijakan Era Sri Mulyani: PPN 11% Bisa Diturunkan Tapi Hati-Hati!
Family Office Ditolak! Purbaya Tantang Luhut Cari Modal Sendiri Bukan dari APBN
Beda Kelas dari Sri Mulyani? Adi Prayitno: Purbaya Bikin Heboh Kabinet Prabowo
Tarik Ulur Kekuasaan di Balik Komite Reformasi Polri, Ikrar Nusa Bhakti: Siapa Main di Balik Layar?
Transfer Daerah Turun, Reses DPR Naik! Pengamat: Potret Negeri Terbalik