Bisnisbandung.com - Ekonom Awalil Rizky menyoroti kondisi cadangan devisa Indonesia yang mengalami perlambatan penambahan dalam satu dekade terakhir.
Awalil menilai tren tersebut menjadi sinyal bahwa ekonomi Indonesia tengah menghadapi tantangan serius terutama dalam hal arus modal dan efektivitas kebijakan devisa hasil ekspor (DHE).
Dalam youtubenya, Awalil mengungkap bahwa posisi cadangan devisa per September 2025 sebesar USD 148,7 miliar turun sekitar USD 2 miliar dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca Juga: Jabat Tangan di Bawah Langit Islam
“Kalau dibandingkan dengan tahun lalu turun juga meski tipis sekitar 0,79%. Artinya sudah sembilan bulan ini cadangan devisa kita kontraksi,” ujar Awalil.
Menurut Awalil perlambatan penambahan cadangan devisa sudah mulai terjadi sejak era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Kalau dilihat grafiknya penambahan cadangan devisa mulai melambat di era Jokowi, tidak seperti masa SBY. Bahkan sejak 2022 pertumbuhannya sempat minus,” ucapnya.
Meski Bank Indonesia menyebut cadangan devisa masih “kuat”, Awalil menilai klaim tersebut perlu dikaji ulang.
“Faktanya turun. Kita boleh dong mengatakan kondisinya tidak sebaik tahun-tahun lampau,” tegasnya.
Baca Juga: Apa Itu Web3 yang Ramai Dibicarakan di X? Ini Penjelasan Mudahnya!
Bank Indonesia dalam rilis resminya menyebut penurunan cadangan devisa September 2025 disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan intervensi stabilisasi nilai tukar rupiah.
Rupiah sempat melemah hingga Rp16.692 per dolar AS pada akhir September.
“Jadi banyak dolar yang keluar untuk bayar utang dan operasi pasar. Itu sebabnya cadangan devisa tergerus,” kata Awalil.
Ia menambahkan jika tren ini berlanjut tanpa adanya arus masuk modal baru tekanan terhadap rupiah bisa semakin berat di kuartal IV 2025.
Baca Juga: Pengamat Heran Sepinya Pemberitaan Kasus Dugaan Korupsi Pertamina yang Seret Boy Thohir
Artikel Terkait
Panas! Projo Tuding yang Kalah Pemilu Ingin Prabowo–Jokowi Renggang, Adi Prayitno Angkat Bicara
Misbakhun: Prabowo Runtuhkan Mitos Sri Mulyani Lewat Purbaya!
Warna Baru Menteri Keuangan!” Freddy Damanik Puji Gaya Purbaya yang Langsung ke Akar Ekonomi
Janji Purbaya Bisa Jadi Bumerang, Achmad Nur Hidayat: Prabowo Bisa Kena Getahnya!
Adi Prayitno: Serangan Anies ke Prabowo Adalah Sindiran Balik yang Elegan
Awalil Dukung Purbaya: “Tegas! APBN Bukan untuk Bayar Utang Kereta Cepat”