Pemanggilan dilakukan pada Agustus 2025, seiring penyelidikan dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada periode 2018–2023.
Kasus ini turut menjadi sorotan publik karena nama Boy Thohir adalah kakak dari Erick Thohir, yang saat dugaan praktik tersebut terjadi menjabat sebagai Menteri BUMN.
Keterkaitan tersebut membuat isu ini semakin sensitif, mengingat Pertamina berada di bawah pengawasan Kementerian BUMN saat itu.
Minimnya eksposur kasus ini di media nasional menjadi perhatian tersendiri, mengingat skalanya yang besar serta melibatkan perusahaan-perusahaan besar dalam negeri.
Pengamat menilai, transparansi pemberitaan publik sangat penting untuk memastikan proses hukum berjalan secara terbuka dan akuntabel.***
Baca Juga: Prof. Hikmahanto Beberkan Tiga Syarat agar Israel Tak Kembali Serang Gaza, Pasca Genjatan Senjata
Artikel Terkait
Surat Pemakzulan Gibran Tak Dibacakan, Hersubeno Arief Nilai DPR “Masuk Angin”
Jejak Panas Erick Thohir di BUMN, Pangkas Besar-besaran Dari 142 Jadi 47 Perusahaan
Erick Thohir Dinilai Lebih Cocok Jadi Menpora, Catatan Kritis BUMN Jadi Alasan Pergeseran
Hersubeno Arief Beberkan Dugaan Moral Hazard Pertamina dalam Impor Minyak
Polemik Subsidi LPG Jadi Ajang Tarik-Menarik Menkeu dan Golkar, Pandangan Hersubeno